JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan terdapat potensi Indonesia mengalami kekeringan dan banjir bandang dalam satu waktu.
Dwikorita beralasaan, data BMKG menunjukkan saat ini baru 19 persen wilayah di Indonesia yang memasuki musim kemarau.
“Nanti masih ada wilayah yang lebih luas lagi itu malah belum memasuki musim kemarau,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers di YouTube BMKG, Selasa (28/5/2024).
“Jadi masih ada (potensi) banjir, banjir bandang itu masih ada,” lanjut dia.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya
Menurut Dwi, tidak heran jika sebagian besar wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah kering karena kemarau.
Sementara, situasi musim kemarau yang belum merata membuat Indonesia berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi basah dan kering dalam waktu yang bersamaan.
Ia menjelaskan, perbedaan kondisi hidrometeorologi itu biasanya dipisahkan khatulistiwa.
Adapun 19 persen wilayah Indonesia yang sudah masuk musim kemarau itu yakni, sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian Jawa Barat, dan sebagian D.I. Yogyakarta.
Kemudian, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian Sulawesi Tengah.
Dwikorita menyebutkan, di daerah yang mengalami kemarau di sebagian wilayahnya terdapat dua musim.
Baca juga: Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG
Ia mencontohkan, di Pulau Sumatra misalnya, perbedaan kondisi kemarau atau basah dipisahkan oleh topografi bukit barisan.
Adapun rangkaian bukit barisan membentang dari Aceh di Pulau Sumatera bagian utara hingga Lampung, Pulau Sumatra bagian Selatan.
“Itu sisi sebelah barat mungkin masih hujan sisi sebelah timur itu sudah mulai kering kemarau,” kata Dwikorita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.