Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Komitmen NZE, PHE Teken Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Kompas.com - 15/05/2024, 19:19 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina terus menjajaki beragam peluang kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta keberlanjutan bisnis.

Salah satu upaya kerja samanya dengan melakukan penandatangan Pre-liminary Agreement dengan ExxonMobil dalam agenda Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA CONVEX) ke-48 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.

Penandatangan tersebut dilakukan langsung oleh Senior Vice President (VP) Business Development ExxonMobil Indonesia Egon van der Hoeven dengan Direktur Pengembangan dan Produksi Awang Lazuardi, Rabu (15/5/2024).

Awang mengatakan, Pre-liminary Agreement merupakan salah satu perjanjian turunan dari Head of Agreement (HoA) antara pihak ExxonMobil, Pertamina, dan PHE yang sudah dilaksanakan pada 2022.

Baca juga: Pengembangan Hub Carbon Capture and Storage, Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

“Melalui kerja sama ini, PHE dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub carbon capture storage/carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS) regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES),” ujar Awang melalui siaran persnya, Rabu (15/5/2024).

Hal itu, sebutnya, berpotensi untuk menyimpan karbon dioksida (CO2) domestik dan internasional melalui Asri Basin Project CCS Hub yang berada di wilayah kerja PHE OSES.

Awang mengungkapkan, kedua belah pihak akan melakukan pengeboran appraisal untuk pengambilan data. Nantinya, data tersebut akan menjadi acuan untuk pengembangan CCS Hub Asri Basin.

Ia menyebut, Pre-liminary Agreement berisikan tentang kegiatan pendahuluan sebelum pengeboran appraisal well dilakukan.

Baca juga: Dukung Perhelatan World Water Forum, Pertamina Patra Niaga: Pasokan Energi di Bali Aman

Seperti diketahui, Pertamina dan ExxonMobil berhasil menemukan potensi penyimpanan CO2 saat melakukan studi bersama.

Awang mengatakan, terdapat kapasitas hingga 3 giga ton yang ditemukan di lapangan migas Pertamina dengan nilai investasi mencapai 2 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

“Kapasitas penyimpanan CO2 besar ini, mampu untuk menyimpan secara permanen CO2 emisi seluruh Indonesia pada rata-rata saat ini hingga 16 tahun ke depan,” ucapnya.

Selain itu, pengembangan CCS Hub Asri basin bersama ExxonMobil merupakan salah satu potensi penyimpanan CO2 dan peluang bisnis baru dalam program Dekarbonisasi di Asia Tenggara.

Baca juga: Di IPA 2024, Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Atas dasar itu, Pertamina dan ExxonMobil memperkuat kerja sama pengembangan CCS Hub Asri Basin dalam upaya menurunkan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan bagi negara.

"Teknologi CCS/CCUS merupakan tren baru dalam menghadapi transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission (NZE) global. Dengan semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada, implementasi CCS/CCUS di Indonesia diyakini akan dapat mendukung peningkatan produksi migas sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK)," ujarnya.

Pengembangan teknologi CCS/ CCUS ini, sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan environmental, social, and governance (ESG) di semua lini bisnis perusahaan guna mendorong keberlanjutan bisnis di masa depan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com