Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Kompas.com - 08/05/2024, 12:11 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan panen ikan nila salin di tambak seluas puluhan hektar di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLU PPBD), Karawang, bisa mencapai 10.000 ton per tahun.

Adapun siklus panen nila salin memakan waktu hingga delapan bulan.

"Kebetulan ini adalah tanah milik negara, milik KKP, jadi lebih mudah untuk kita lakukan dengan harapan nanti targetnya satu tahun 10.000 ton per tahun," kata Trenggono usai peresmian modeling kawasan tambak budi daya ikan nila salin di BLUPPB, Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Trenggono menuturkan, target panen 10.000 ton dibarengi dengan rencana perluasan lahan tambak dari seluas 83 hektar menjadi 150 hektar di kawasan Karawang.

Ia pun meminta berat ikan yang dipanen di tambak tersebut tidak kurang dari 1 kilogram per ekor.

"Satu tahun kira-kira 10.000 ton dengan berat per ekornya saya minta kepada Pak Dirjen Budi Daya tidak kurang dari 1 kilo. Jadi kalau lebih sedikit boleh, supaya bisa dinilai," tutur dia.

Di sisi lain, pihaknya akan memanfaatkan potensi lahan tambak seluas 78.000 hektar di kawasan Pantura menjadi tambak nila salin.

Lahan bekas tambak udang yang tidak berfungsi atau idle itu diprediksi mampu memproduksi 4 juta ton ikan nila salin per siklus.

Trenggono menyebut, kementerian akan mengajak industri untuk bekerja sama memanfaatkan hasil panen ikan nila salin.

Sebab saat ini, tambak ikan nila salin banyak dikelola skala kecil dengan hasil panen sekitar 1,3 juta ton. Sebanyak 90 persen dari hasil panen itu dialokasikan untuk kepentingan lokal.

Baca juga: Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Sementara, nilai pasar ikan nila salin secara global sangat menjanjikan. Pada tahun 2024, nilai pasar komoditas ini diproyeksi mencapai 14,46 miliar dollar AS. Angka ini diprediksi makin tinggi mencapai 23,02 miliar dollar AS pada tahun 2034.

Negara tujuan ekspornya pun beragam di tahun 2023, meliputi Amerika Serikat sebesar 849 juta dollar AS, Meksiko 152 juta dollar AS, Uni Eropa 130 juta dollar AS, Timur Tengah 128 juta dollar AS, hingga Pantai Gading senilai 73 juta dollar AS.

"(Hasil panen 1,3 juta ton) Itu belum skala seperti (tambak nilai salin di BLUPPB Karawang) ini, ini mirip-mirip industri. Nanti kita akan gerak ke sana dengan mengundang para off taker itu dan dengan demikian ini akan men-generate atau menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan," ucap dia.

Baca juga: Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Adapun modeling budi daya nila salin merupakan terobosan Trenggono yang dibangun sejak 2023 dengan lahan seluas 80 hektar. Kawasan tambak di BLUPPB Karawang itu terbagi dalam empat kawasan, yakni tambak blok A, B, C dan D.

Lahan tersebut awalnya merupakan tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto sejak 1984, dengan nama Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat. Sayangnya, tambak udang itu berhenti beroperasi pada 1998.

Sejak program tidak berjalan, lahan tambak udang tersebut terkontaminasi. Hal ini membuatnya menjadi aset negara tanpa fungsi selama puluhan tahun.


Baca juga: Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau Karawang

Budi daya ikan nila salin yang dibangun dengan biaya mencapai Rp 76 miliar itu kini dikelola BLUPPB. Di lokasi tersebut, ada kolam produksi, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet outlet, tandon, hingga laboratorium.

Proses produksinya juga sudah mengedepankan teknologi terkini salah satunya penggunaan mesin pakan otomatis.

Produktivitas modeling diharapkan bisa mencapai sekitar 7.020 ton per siklus atau senilai Rp 210,6 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp 30.000 per kg. Dari asumsi hitungan ekonomi dengan harga pokok produksi Rp 24.500 per kg, modeling akan menghasilkan keuntungan sekitar Rp 38,6 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

SYL Beli Parfum Rp 5 Juta, Bayar Pakai ATM Biro Umum Kementan

Nasional
Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Demokrat Tuding Suara PAN Meroket di Kalsel, Ricuh soal Saksi Pecah di MK

Nasional
TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

TNI AL Ajak 56 Negara Latihan Non-perang di Perairan Bali

Nasional
Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Taksi Terbang Sudah Tiba di IKN, Diuji coba Juli Mendatang

Nasional
Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Bamsoet Akan Rekomendasikan MPR 2024-2029 Kembali Kaji Amandemen UUD 1945

Nasional
Harta Kekayaan Eks Dirjen Minerba yang Jadi Tersangka Korupsi Timah

Harta Kekayaan Eks Dirjen Minerba yang Jadi Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Dengar Warga Kesulitan Air Bertahun-tahun, Risma Tegur Kades di Aceh Utara

Dengar Warga Kesulitan Air Bertahun-tahun, Risma Tegur Kades di Aceh Utara

Nasional
Bertemu MPPR Tiongkok, Puan Berharap Bisa Perkuat Kerja Sama RI dan Tiongkok

Bertemu MPPR Tiongkok, Puan Berharap Bisa Perkuat Kerja Sama RI dan Tiongkok

Nasional
Kejagung Masukkan Kerugian Lingkungan Rp 271 T Jadi Kerugian Negara Kasus Timah

Kejagung Masukkan Kerugian Lingkungan Rp 271 T Jadi Kerugian Negara Kasus Timah

Nasional
Survei Pilkada Jateng Versi PPI: Taj Yasin 10,9 Persen, Hendi 7,7 Persen, Dico 7,1 Persen

Survei Pilkada Jateng Versi PPI: Taj Yasin 10,9 Persen, Hendi 7,7 Persen, Dico 7,1 Persen

Nasional
Anggota Komisi IX DPR: Tapera Program Baik, tapi Perlu Disosialisasikan

Anggota Komisi IX DPR: Tapera Program Baik, tapi Perlu Disosialisasikan

Nasional
Saksi Sebut SYL Bayar Rp 10 Juta Makan Bareng Keluarga Pakai ATM Biro Umum Kementan,

Saksi Sebut SYL Bayar Rp 10 Juta Makan Bareng Keluarga Pakai ATM Biro Umum Kementan,

Nasional
Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

Bertemu NPC, Puan Minta Pemerintah China Perkuat Dukungan untuk Palestina

Nasional
KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

KPK Jebloskan Bupati Mimika Eltinus Omaleng ke Lapas Setelah Sempat Lepas dari Jerat Hukum

Nasional
Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

Ditanya soal Keterlibatan Purnawirawan Polri di Kasus Timah, Ini Respons Kejagung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com