Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Kompas.com - 05/05/2024, 12:24 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Iqbal mengatakan silaturahmi atau komunikasi politik sangat penting demi demokrasi yang berkualitas di Indonesia.

Iqbal merespons pernyataan Gerindra yang menyebut bahwa presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto perlu waktu untuk bertemu dengan PKS.

"Bagi PKS komunikasi politik dan silaturahmi politik penting bagi membangun demokrasi yang berkualitas," ujar Iqbal saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Minggu (5/5/2024).

Iqbal menjelaskan, penentuan arah koalisi PKS, sepenuhnya menjadi wewenang Majelis Syuro.

Baca juga: Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Sampai saat ini, kata dia, Majelis Syuro PKS belum memutuskan, apakah akan bergabung atau justru berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Namun sudah dibentuk badan pekerja Majelis Syuro yang tugasnya mengkaji dan melakukan komunikasi politik dengan berbagai pihak, dan semua sedang berproses," tuturnya.

"Pimpinan dan tim badan pekerja yang dibentuk sedang bekerja, jadi masih berproses," sambung Iqbal.

Sementara itu, Iqbal menekankan, PKS merasa posisi untuk berada di dalam ataupun luar pemerintahan sama-sama penting.

Baca juga: PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

"Bagi PKS berada atau di luar pemerintah adalah sama-sama penting bagi bangsa dan negara," imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui bahwa partainya menangkap keinginan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk ditemui oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Sinyal-sinyal PKS sudah sudah kami tangkap dan kami pelajari,” ujar Muzani si kawasan Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (4/5/2024).

Muzani mengatakan, Gerindra menghormati keinginan PKS karena pernah bekerja sama menjadi pengusung Prabowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Baca juga: PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Namun, Muzani memberikan sinyal bahwa pertemuan antara Prabowo dan PKS tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Menurut dia, Prabowo masih menimbang kapan waktu pertemuan dengan PKS bisa terlaksana.

“Pak Prabowo juga sama sudah menangkap (sinyal dari PKS). Sekali lagi, Pak Prabowo perlu waktu, sedang mencari momentum yang tepat,” ucap dia.

Di sisi lain, Muzani mengangap tak ada resistensi dari partai politik internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) jika PKS ingin bergabung ke barisan pendukung Prabowo.

Muzani juga menilai tidak ada penolakan dari Partai Gelora kepada PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com