Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Kompas.com - 27/04/2024, 13:56 WIB
Inang Sh ,
Anis Nur Aini,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Mahkamah Agung (MA) Syarifuddin mengapresiasi penyelenggaraan seminar internasional pertama yang digelar Badan Perhimpunan Hakim Perempuan Indonesia (BPHPI) di Hotel Mercure Kemayoran, Ballroom Magnolia, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Syarifuddin mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hakim perempuan.

“Memang kuantitas hakim perempuan belum sesuai yang dicanangkan. Akan tetapi, jika kualitas hakim-hakim perempuan semakin baik, sudah pasti kuantitasnya jauh meningkat dari yang sekarang,” ujarnya saat membuka seminar tersebut.

Ia juga mengapresiasi peran BPHPI dalam memfasilitasi delegasi hakim perempuan untuk menghadiri pertemuan internasional.

“BPHPI telah berhasil menunjuk hakim perempuan ke banyak pertemuan internasional, seperti di Filipina atau Amerika Serikat. Hal ini telah meningkatkan citra Indonesia di mata internasional,” katanya.

Dia juga menilai bahwa keaktifan BPHPI dalam berkegiatan semakin menarik minat mahasiswi untuk menjadi hakim.

Syarifuddin berharap, kualitas dan kuantitas anggota perempuan BPHPI ke depan semakin meningkat. Dengan demikian, bisa mendukung hakim-hakim perempuan yang lebih berkualitas.

Pada kesempatan sama, Ketua Umum BPHPI Nani Indrawati menyatakan, organisasi yang dipimpinnya mendukung upaya MA dan Ikatan Hakim Indonesia (Ikahi) dalam meningkatkan representasi serta kualitas hakim perempuan di dalam lembaga peradilan.

Salah satu pendekatan BPHPI untuk melaksanakan agenda itu adalah dengan mewujudkan kesejahteraan hakim yang menyeluruh, tidak hanya perempuan.

“Kesejahteraan tidak hanya sebatas pada besaran gaji atau fasilitas dinas, tetapi yang sangat mendasar adalah lingkungan kerja yang sehat dan akomodatif terhadap kebutuhan setiap individu hakim di badan peradilan,” jelasnya kepada Kompas.com, Jumat.

Nani pun menyoroti signifikansi perlindungan terhadap hakim dari intimidasi, ancaman, atau bahkan serangan fisik yang dapat memicu stres ketika menghadapi proses sebuah perkara.

“Kesehatan mental yang terganggu tidak hanya mengancam kesehatan individual hakim, tetapi juga berdampak pada kualitas keputusan yang mereka hasilkan dan integritas sistem peradilan secara keseluruhan,” tambahnya.

Nani berharap, kehadiran BPHPI membuat MA menjadi lebih baik karena pihaknya akan memberikan mentoring kepada hakim agar bekerja optimal, berintegritas, dan berkualitas.

“Kami tidak hanya fokus pada hakim perempuan, tetapi juga akan melibatkan hakim laki-laki dalam upaya kami,” tegasnya.

Nani menyebutkan, setelah seminar internasional tersebut, BPHPI akan lebih memperkuat internal. Untuk beberapa bulan ke depan, BPHPI akan berkoordinasi melaksanakan program-program kerja, termasuk mentoring dan peningkatan pendidikan bagi hakim, serta berkoordinasi dengan Badan Litbang Diklat Kumdil MA.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com