JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 34 relawan pendukung Joko Widodo menghadiri acara buka bersama yang diadakan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin (1/4/2024).
Dalam agenda tersebut, relawan menyebut tidak ada pembahasan mengenai politik.
"Enggak ada (bahas) politik apa-apa. Enggak ada. Silaturahmi saja," ujar Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Pro Jo) Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama.
Baca juga: Bertemu Jokowi, Ketua Relawan Prabowo Mania Nyatakan Niat Maju Jadi Cagub Kaltara Lewat Gerindra
Meski demikian, menurut Budi Arie, para relawan menyampaikan perkembangan situasi di masyarakat setelah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Selebihnya, menurut Budi Arie acara diisi kegiatan makan bersama dan temu kangen antara relawan dengan Presiden.
"Oh iya ini soal laporan perkembangan kemarin yang pilpres kemarin. Tapi enggak ada yang terlalu penting lah, ini cuma udah kangen saja udah lama (tidak bertemu, berkumpul)," ungkap Budi Arie.
"Jadi (membahas) yang ringan-ringan aja. Enggak ada politiknya ya," kata dia.
Senada, Ketua kelompok relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer menyatakan, buka bersama Presiden Joko Widodo hanya diisi obrolan seputar buka puasa.
Baca juga: Jokowi Gelar Buka Bersama Relawan di Istana Sore Ini
Selama acara, kata dia, tidak ada pembiaran politis.
Presiden pun, menurut dia, tak membahas soal calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (capres-cawapres) terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Yang pertama pasti ngobrolin yang asyik-asyik. Tidak bicara hal hal yang politis, tidak bicara hal apa pun. Bicara tentang bukber dan lain-lain," kata pria yang akrab disapa Noel itu.
Ia juga mengungkapkan, selama acara, Presiden banyak berdiskusi dengan para relawan.
Salah satunya membahas masukan rekonsiliasi setelah Pemilu 2024.
Menurut Noel, Presiden Jokowi mendukung ide rekonsiliasi itu.
"Semua relawan ada tawaran tawaran terkait rekonsiliasi biar tidak lagi terjadi polarisasi seperti 2019. Nah Presiden sangat mendukung hal itu karena dia tidak mau anak-anak bangsa ini tercerai berai hanya persoalan perbedaan," kata dia.