Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ungkap Tanggul Jebol Penyebab Banjir Demak Sudah Dikerjakan, Hari Ini Rampung

Kompas.com - 22/03/2024, 05:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan sudah memberikan instruksi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk memperbaiki sejumlah tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Demak, Jawa Tengah.

Salah satu tanggul yang jebol adalah tanggul Sungai Wulan Dukuh Norowito, di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Jokowi menargetkan, penutupan tanggul jebol itu rampung pada hari ini, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Panggilan Hati, Turmudi Terjang Banjir Sejauh 2 Km untuk Shalat di Masjid Agung Demak

"Tadi saya tanya ke Pak Menteri PU yang jebol sudah dikerjain. Ya kita harapkan dalam malam ini atau besok sudah bisa nutup," kata Jokowi usai menonton laga Timnas Indonesia VS Vietnam dalam kualifikasi Piala Dunia Zona Asia Grup F di Stadion Gelora Bung Karno, Kamis (21/3/2024) malam.

Kepala Negara menjelaskan, tingginya intensitas hujan turut membuat debit air di wilayah tersebut melimpah. Tanggul-tanggul tersebut lantas jebol dan tidak mampu menampung banyaknya debit air.

Namun ia mengaku segera memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengerahkan jajarannya menangani banjir di daerah setempat.

Foto udara pekerja mengoperasikan mesin pengeruk (excavator) guna menutup tanggul Sungai Wulan yang jebol di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Foto udara pekerja mengoperasikan mesin pengeruk (excavator) guna menutup tanggul Sungai Wulan yang jebol di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (18/3/2024).

Begitu pun meminta Kementerian PUPR segera memperbaiki.

"Waktu yang pertama Kementerian PU juga langsung detik itu juga mengerjakan selama 3 hari penuh, kemudian ketutup. Tapi ini jebol yang kedua, Ini juga kerja siang malam dan Kementerian PU segera menutup," ucap Jokowi.

Ketika ditanya apakah akan meninjau langsung lokasi banjir di Kudus dan Demak, Jokowi hanya menganggukkan kepala tanpa keluar sepatah kata pun.

Baca juga: Pengeringan Banjir Demak Kota Dikebut, Belasan Pompa Dikerahkan

Sebelumnya diberitakan, banjir melanda kawasan Demak hingga Kudus, Jawa Tengah, akibat tanggul jebol di Sungai Wulan pada Minggu (17/3/2024).

Padahal beberapa waktu sebelumnya telah terjadi banjir akibat masalah yang sama.

"Banjirnya semakin tinggi dan semakin meluas hampir 13 kecamatan, kemarin 11 kecamatan sekarang desanya ada 70. Terdampak 97 ribu warga, kalau pengungsi kurang lebih 25 ribu ada yang di Kudus dan di Demak," ujar Kepala BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho di kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Kalau Seperti Ini Terus, Demak Tidak Bisa Kering

Buntutnya, berdampak langsung kepada aktivitas masyarakat termasuk kegiatan pembelajaran di puluhan sekolah di Demak.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Uswatun Hasanah mengatakan, sebanyak 29 SMA/SMK/SLB turut tergenang banjir dan harus menjalankan pembelajaran daring hingga Rabu (20/3/2024).

"Kondisi sekolah yang tergenang banjir dengan ketinggian 20 sampai dengan 50 centimeter, ada yang ekstrem sampai 180 centimeter di SMAN Karanganyar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com