Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Waketum PAN Terancam Gagal Lolos ke Senayan, Siapa?

Kompas.com - 15/03/2024, 17:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) terancam gagal melenggang ke Senayan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Dua petinggi PAN itu ialah Yandri Susanto dan Viva Yoga Mauladi. Perolehan suara Yandri dan Viva pada Pemilu 2024 tak cukup mengantarkan keduanya menuju kursi kursi anggota dewan.

Yandri yang merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) RI itu mencalonkan diri di dapil Banten II. Dapil ini meliputi Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

Di daerah pemilihan tersebut, PAN yang secara total mendapat 244.983 suara kemungkinan besar hanya mendapatkan satu kursi berdasar metode penghitungan Sainte Lague.

Kursi itu otomatis akan jatuh ke satu calon anggota legislatif (caleg) dengan perolehan suara tertinggi, yakni Edison Sitorus yang menempati nomor urut 4 dalam daftar caleg PAN dapil Banten II dengan raihan 113.815 suara.

Sementara, Yandri yang bercokol di nomor urut 1 justru hanya mendapatkan 96.334 suara. Oleh karenanya, ia diprediksi terlempar dari parlemen.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi saat ditemui di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023).KOMPAS.com / IRFAN KAMIL Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi saat ditemui di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023).
Adapun Viva Yoga mencalonkan diri di Jawa Timur (Jatim) X yang mencakup Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan.

Di dapil ini, PAN yang mendulang total 90.173 suara terancam kehilangan satu-satunya kursi legislatif, sehingga tak lagi memiliki perwakilan anggota dewan untuk periode 2024-2029.

Caleg petahana PAN yang kini duduk sebagai anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki, hanya mengantongi 40.372 suara. Meski tercatat sebagai caleg PAN dengan suara terbesar di dapil Jatim X, Zainuddin diprediksi gagal mengamankan kursi anggota DPR RI.

Sejalan dengan itu, Viva yang hanya mendapat 35.978 suara, satu peringkat setelah Zainuddin, juga dipastikan tumbang.

Diketahui, Viva Yoga merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 yang lolos Pemilu 2009 dan Pemilu 2014 lewat dapil Jatim X. Pada Pemilu 2019, Viva Yoga maju di dapil yang sama, tetapi suaranya digeser oleh Zainuddin Maliki.

Namun demikian, penetapan caleg terpilih baru akan dilakukan setelah rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional rampung.

Mendapatkan suara besar saja tidak menjamin caleg dapat menjadi anggota dewan karena ada syarat partai politik harus lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen dari suara sah nasional.

Selain itu, suara yang diperoleh partai politik dan caleg juga akan dikonversi melalui metode Sainte Lague untuk menentukan caleg mana saja yang akan terpilih.

Menurut ketemtuan, penetapan hasil rekapitulasi suara dilakukan paling lambat 35 hari setelah pemungutan suara Pemilu 2024. Oleh karena pemungutan suara digelar pada 14 Februari 2024, rekapitulasi suara nasional ditetapkan selambat-lambatnya 20 Maret 2024.

Baca juga: Tarung di Satu Dapil, Adik Ahok dan Buni Yani Sama-sama Gagal ke DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com