Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan Awal Ramadhan 2024 PBNU Diumumkan 10 Maret

Kompas.com - 07/03/2024, 10:01 WIB
Singgih Wiryono,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Infokom dan Publikasi PBNU, Ishaq Zubaedi mengatakan, penentuan awal Ramadhan 1444 Hijriah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan digelar Minggu (10/3/2024).

Penentuan awal Ramadhan ini kemungkinan berbarengan dengan Kementerian Agama (Kemenag) yang juga akan menggelar sidang isbat pada 10 Maret.

"Ikhbar awal Ramadan oleh Ketua Umum PBNU, Minggu (10/3), pukul 19.00 WIB," kata Ishaq saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Menag Larang Ceramah Ramadhan dan Idul Fitri Bermuatan Politik Praktis

Ishaq mengatakan, penentuan awal Ramadhan akan digelar di gedung PBNU di Jalan Kramat raya Nomor 164, Jakarta Pusat.

Adapun penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri ini akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

"Yang umumkan Ketua Umum didampingi Waketum Keagamaan dan Lembaga Falakiyah," tandasnya.

Baca juga: Sidang Isbat Akan Digelar 10 Maret, Menag Ungkap Potensi Perbedaan 1 Ramadhan

Adapun penentuan awal Ramadhan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah dilakukan pada 20 Januari 2024.

PP Muhammadiyah menetapkan 11 Maret 2024 sebagai awal Ramadhan berdasarkan perhitungan astronomi peredaran bulan dan tinggi bulan yang ditetapkan menjadi awal bulan baru.

Selain penetapan awal Ramadhan, PP Muhammadiyah juga mengumumkan penetapan hari raya Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriyah pada 10 April 2024.

Baca juga: Sejarah Dugderan, Wajah Keberagamaan Kota Semarang untuk Menyambut Ramadhan

Potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan ini sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas.

Sebab itu, Yaqut berpesan agar umat Islam menjaga persaudaraan dan toleransi menyikapi adanya perbedaan tersebut.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi," sebut Yaqut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com