Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Pemerintah Sebenarnya Targetkan Nol Kematian Petugas Pemilu

Kompas.com - 20/02/2024, 11:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah sebenarnya menargetkan nol kematian petugas pemilihan umum (pemilu) pada Pemilu 2024.

Moeldoko pun menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya puluhan petugas pemilu kali ini.

"Meski dari catatan angka kematian di pemilu 2024 lebih kecil dibandingkan 2019, tapi pemerintah sebenarnya menargetkan nol kematian petugas pemilu pada pelaksanaan pesta demokrasi tahun ini," ujar Moeldoko dilansir siaran pers KSP pada Selasa (20/8/2024).

“Saya akan turut memastikan petugas pemilu akan mendapatkan hak-haknya sesuai ketentuan yang ada,” tegasnya.

Baca juga: 84 Petugas Pemilu 2024 Meninggal Dunia, Paling Banyak di Jawa Barat

Moeldoko juga memastikan pemerintah akan melakukan perbaikan sistem layanan kesehatan bagi petugas pemilu agar dalam pelaksanaan pesta demokrasi ke depan tidak ada lagi petugas yang meninggal dunia.

Terlebih, sebentar lagi juga akan digelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.

“Sekecil apa pun presentase jumlah petugas yang meninggal, tetaplah korban jiwa manusia. Untuk itu upaya perbaikan ke depan harus dilakukan agar tidak ada lagi petugas yang meninggal,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia bertambah.

Hingga Senin (19/2/2024) pukul 19.00 WIB, Menteri Kesehatan (Menkes) Gunadi Sadikin mengatakan, sudah ada 84 petugas yang meninggal dunia.

"Dari KPU angkanya ada 71 orang untuk yang tanggal 14-18 Februari 2024. Dari Bawaslu ada tambahan 13 orang, jadi totalnya ada 84 sampai sekarang yang meninggal," kata Budi, dilansir dari saluran Youtube Kementerian Kesehatan RI, Senin.

Baca juga: Gugurnya Puluhan Petugas Pemilu, Kerja Berat Para Pejuang Demokrasi

Selain puluhan petugas Pemilu meninggal dunia, Kemenkes juga mencatat 4.567 petugas Pemilu 2024 yang jatuh sakit.

Para petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia paling banyak berasal dari Jawa Barat yakni ada 22 kasus dan disusul dengan Jawa Timur dengan 14 kasus kematian.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, 36 dari 84 petugas Pemilu yang meninggal dunia merupakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Faktor kelelahan dan komorbid (penyakit penyerta) mendominasi penyebab terjadinya kehilangan nyawa.

Diketahui, petugas pemilu yang meninggal dunia paling banyak karena menderita penyakit jantung.

Mengacu pada data skrining BPJS Kesehatan untuk petugas Pemilu 2024, komorbid penyakit paling tinggi yang adalah hipertensi (63 persen), kemudian jantung (26 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com