Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Khawatir Warga Terdampak Banjir Demak Tak Bisa Mencoblos

Kompas.com - 12/02/2024, 21:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyinggung soal bencana banjir di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah yang saat ini masih terjadi.

Cak Imin khawatir masyarakat Demak tak bisa mempergunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum (pemilu) jika banjir tak kunjung surut.

"Hari ini Demak saya tidak tahu, Demak ini masih bisa ikut Pemilu atau tidak, beberapa kecamatan. Karena rumah-rumahnya sudah tidak bisa dihuni dan mereka tinggal di pinggir-pinggir jalan tambak," ujar Cak Imin saat memberikan sambutan pada acara Doa Bersama untuk Pemilu Damai, Jujur dan Adil yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (12/2/2024).

Baca juga: Banjir di Demak Belum Surut, Bawaslu Ungkap Opsi Pemilu Susulan

"Apakah masih bisa menikmati rasa tenang, nyaman di tengah pemilu ini," lanjutnya.

Menurut Cak Imin, bencana banjir yang menimpa sejumlah kecamatan di Demak bukan merupakan sebuah kecelakaan.

Melainkan, karena kesalahan dari ketidakseimbangan antara proses kehidupan dan pembangunan.

"Oleh karena itu mohon kepada para kiai, pada ibu nyai, mohon doa agar pemilu ini benar-benar menjadi solusi bagi kehidupan umat masyarakat, bangsa dan negara," tegas Cak Imin.


Diberitakan, banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah sejak 5 Februari 2024.

Sampai saat ini banjir masih menggenangi 18 desa yang tersebar di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah.

Hal itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak per Minggu (11/2/2024) pukul 18.00 WIB.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho mengatakan, salah satu penyebab banjir yakni adanya hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Demak di beberapa titik.

Baca juga: Pemungutan Suara di TPS Terdampak Banjir Demak Diusulkan Ditunda

Agus menyebutkan, banjir berdampak ke 19.998 kepala keluarga (KK) dan setidaknya 21.197 orang mengungsi.

Para pengungsi tersebar di Kecamatan Karanganyar 19 tempat, Kecamatan Gajah 23 tempat, Kecamatan Mijen 2 tempat, Kecamatan Demak 3 tempat, dan Kabupaten Kudus 10 tempat pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pimpin Rakernas XVII Apeksi, Walkot Surabaya Satukan Sistem Aplikasi Kota Seluruh Indonesia

Pimpin Rakernas XVII Apeksi, Walkot Surabaya Satukan Sistem Aplikasi Kota Seluruh Indonesia

BrandzView
Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Bobby Akan Tetap Minta Rekomendasi ke PDI-P untuk Maju Pilkada Sumut

Nasional
RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

RUU MK Belum Disahkan, Puan: Buat Apa Terburu-buru kalau Nanti Tak Bermanfaat

Nasional
Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Nasional
KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

KPK Akan Konfirmasi Hasto soal Informasi Baru Terkait Harun Masiku

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Janji Segera Limpahkan Berkas 20 Tersangka Lain

Nasional
5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

5 Pimpinan MPR RI Sambangi Nasdem Tower

Nasional
Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Adam Deni Divonis 6 Bulan Bui di Kasus Ke-2 dengan Ahmad Sahroni

Nasional
Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Nasional
Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Pimpinan Komisi II Kritik Putusan MA, Aturan Tak Bisa Diutak-atik demi Kepentingan Pihak Tertentu

Nasional
Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Pekan Depan, KPK Panggil Sekjen PDI-P Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Pimpinan Otorita IKN Mundur, Posisi Ridwan Kamil Disinggung

Nasional
Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Belum Terjual, Mobil Rubicon Mario Dandy Turun Harga Jadi Rp 600 Juta

Nasional
Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Diduga Ada Tekanan Bikin Pucuk Pimpinan Otorita IKN Mundur

Nasional
Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Pimpinan Otorita IKN Mundur Diduga Akibat Target Kurang Realistis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com