Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Turun Gunung dan Ganjar Rayakan Imlek, TPN: Simbol Hormati Keberagaman

Kompas.com - 10/02/2024, 07:23 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Tahun Baru Imlek besok, kubu capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD belakangan ini tampak sering menghadiri acara yang dihadiri komunitas Tionghoa.

Politikus PDI-P keturunan Tionghoa, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sejak menyatakan mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina, juga sudah berdialog dengan komunitas Tionghoa dalam rangka memenangkan Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Berbahasa Mandarin, Ganjar Pranowo Rayakan Imlek di Restoran Tionghoa

Kemudian, Ganjar sendiri merayakan Imlek dengan makan bareng kalangan Tionghoa di Restoran China "Empurau" di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Ganjar tampak didampingi oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo beserta keluarga yang juga keturunan Tionghoa serta putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid.

Gus Dur merupakan sosok yang mendapat tempat sangat berharga di kalangan Tionghoa karena memberi mereka kebebasan kembali mengekspresikan budaya mereka, termasuk merayakan Imlek, setelah 32 tahun dilarang Soeharto.

Yenny yang menjabat anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud mengeklaim, langkah-langkah tersebut bukan dalam rangka mengincar suara masyarakat Tionghoa untuk menambah keuntungan elektoral buat Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Yenny Wahid ke Kaum Tionghoa: Jangan Dukung Paslon Bagian Pemerintah yang Dulu Larang Imlek

"Saya rasa lebih ke arah simbolik, kalau jumlah sih tidak, secara jumlah kecil jumlahnya kelompok Tionghoa," kata Yenny kepada wartawan, Jumat malam.

"Tetapi sebagai sebuah simbol penghormatan terhadap kebhinekaan di Indonesia ini penting," ia melanjutkan.

Yenny mengatakan, kalangan Tionghoa semestinya kembali mencermati sejarah agar tidak terjebak memilih pasangan calon yang memiliki latar belakang berkaitan dengan pemerintah yang pernah melarang perayaan Imlek.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny WahidVitorio Mantalean Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid

Ia menegaskan, kalangan Tionghoa sebagai komunitas yang pernah sangat terdampak oleh diskriminasi semacam itu, sudah semestinya kembali mengingat perjuangan politik Gus Dur saat menjabat sebagai presiden keempat.

"Karena semua orang harus dilindungi. Nah simbol itu kan salah satunya adalah teman-teman Tionghoa," ucap dia.

"Saya mengingatkan kita semua akan sejarah ini adalah untuk membangun kesadaran kita bahwa sebuah peraturan itu harus melalui proses politik dan bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Saya juga memohon agar teman-teman untuk ikut bersama kami semua untuk menjaga itu semua," jelas Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com