Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggal 5 Februari 2024 Memperingati Hari Apa?

Kompas.com - 03/02/2024, 00:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

Sumber hmi.or.id

KOMPAS.com - Tanggal 5 Februari 2024 jatuh pada hari Senin. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 5 Februari 2024.

HUT HMI

Pada tanggal 5 Februari 1947 berdiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tahun ini merupakan HUT HMI ke-77

Merujuk pada situs resminya, HMI berdiri pada Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan dengan 5 Februari 1947. Kala itu, di salah satu ruangan kuliah STI di Jalan Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati), mahasiswa bernama Lafran Pane mengadakan pertemuan secara mendadak. 

Dengan tiba-tiba Ia menegaskan pembentukan organisasi Mahasiswa Islam. Lafran Pane mendirikan HMI bersama 14 orang mahasiswa STI lannya, tanpa campur tangan pihak luar.

Pada awal pembentukkannya HMI bertujuan mempertahankan dan meninggikan derajat rakyat Indonesia serta menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam.

Lafran Pane merupakan pemuda yang lahir di Sipirok-Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Beliau adalah anak seorang Sutan Pangurabaan Pane yang merupakan tokoh pergerakan nasional dari Sipirok, Tapanuli Selatan.

Ia bertekad membangun organisasi mahasiswa Islam karena berangkat dari kecemasannya akan keadaan kehidupan mahasiswa yang beragama Islam pada waktu itu belum mencerminkan jalan yang seharusnya. Oleh karenanya berdirilah HMI dengan harapan membuat perubahan di masa itu dan masa datang. 

Baca juga: Sejarah Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Hari Peristiwa Pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi

Tanggal 5 Februari diperingati sebagai Hari Peristiwa Pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi. 

Peristiwa ini merupakan peristiwa yang pernah terjadi pada tanggal 5 Februari 1933 dini hari di pantai lepas Sumatera. 

Merujuk pada "Citra dan Perjuangan kemerdekaan" (1984), kala itu Indonesia masih dijajah oleh pemerintah kolonial Belanda. 

Cikal bakal terjadinya pemberontakan karena diturunkannya upah para awak kapal sebesar 17 persen. 

Lantaran gaji yang tidak seimbang antara pegawai Belanda dan pribumi maka terjadi aksi perlawanan di atas bahtera dalam pelayaran menuju Surabaya. 

Sebelum tiba di Selat Malaka, kapal kemudian ke arah Surabaya dengan dikendalikan oleh para ABK pribumi.

Sekelompok pribumi dari Manado dan Ambon bersama Paradja dan Kawilarang yang merupakan kelasi kelas satu menjadi pemimpin pemberontakan.

Mendengar kabar itu membuat kapal “De Zeven Provincien” dikepung oleh beberapa pesawat tempur serta kapal selam yang siap dengan masing-masing senjatanya.

Lantaran peringatan tidak digubris akhirnya salah satu pesawat menjatuhkan bom tepat ke arah kapal yang dikemudikan Kawilarang. Kejadian ini menimbulkan banyak korban tewas hingga kemudian dikenang sebagai Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com