Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Hoaks Menerpa Prabowo-Gibran Makin Meningkat, TKN Imbau Masyarakat Berhati-hati

Kompas.com - 01/02/2024, 12:46 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Komandan Tim Komunikasi Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengingatkan agar semua tim dan pendukung untuk mewaspadai fitnah dan hoaks yang semakin banyak menyerang pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Budisatrio juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menyeleksi dan mencerna informasi yang muncul menjelang hari pemilihan presiden (pilpres) yang semakin dekat, yaitu pada 14 februari 2024

“Beberapa waktu terakhir semakin banyak serangan hoaks, fitnah dan misinformasi yang diarahkan kepada Prabowo-Gibran. Seiring dari hasil survei yang semakin bagus, kami memprediksi serangan hoaks ini akan terus meningkat menuju hari pemilihan.” jelas Budisatrio kepada wartawan, Kamis (1/2/2024).

Karena itu, mewaspadai serangan hoaks dan fitnah, lanjut Budisatrio, menjadi salah satu tugas dari tim sukses (timses) dan masyarakat pendukung di sisa waktu kampanye yang tersisa.

“Kami tidak akan membalas fitnah dengan fitnah. Prabowo-Gibran tidak pernah dan tidak akan memproduksi fitnah. Namun serangan demi serangan ini perlu kami waspadai dan di-mitigasi agar tak menimbulkan gejolak di masyarakat.” jelas Budisatrio dalam siaran persnya, Kamis.

Baca juga: TKN Sebut Gerakan “Salam 4 Jari” Upaya Turunkan Elektabilitas Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengimbau agar semua tim dan masyarakat pendukung untuk lebih awas dengan informasi yang baru muncul menjelang akhir masa kampanye.

“Seperti muncul tiba-tiba program baru yang sifatnya bombastis, atau ada info yang menyerupai informasi resmi dari Prabowo-Gibran. Mohon menahan diri dan segera melakukan pengecekan ke TKN atau kanal-kanal resmi media sosial kami,” katanya.

Budisatrio kemudian juga mengingatkan masyarakat Indonesia untuk berhati-hati dalam melakukan seleksi informasi.

“Seperti yang selalu disampaikan Pak Prabowo, mari kita berkampanye dengan fakta dan menciptakan kampanye yang penuh persatuan dan riang gembira. Jadi ayo kita saring sebelum sharing, cek semua kebenaran sebelum disebarluaskan,” ujar Budisatrio.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Selasa (30/1/2024) beredar selebaran digital mengatasnamakan TKN Prabowo Gibran yang menjanjikan Program Bantuan Sosial Rp 5 juta per bulan dari situs noldua.com.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran: Program Sosial Rp 5 Juta dari Noldua.com Hoaks

 

Selain itu, pada hari Rabu (31/1/2024), beredar informasi yang menyebut Becak Listrik Prabowo (Cakpro) di Kota Madiun hanya merupakan sebuah kebohongan.

Kedua kabar kemudian terkonfirmasi sebagai hoaks dan misinformasi yang merugikan paslon  Prabowo-Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com