JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja meminta Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran melapor jika ada dugaan kecurangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bagja angkat bicara soal temuan TKN Prabowo-Gibran yang menyebut ada pihak yang diduga akan merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran dan partai pengusungnya di Jawa Tengah.
“Siapa dan bagaimana kan belum juga dijelaskan oleh mereka atau teman-teman kampanye. Namun, tentu kalau ada niat untuk kemudian seperti itu kan, hal itu menjadi bencana bagi demokrasi,” tutur Bagja di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
“Dan yang kami inginkan, dibuka saja, dilaporkan saja kepada kami ataupun kepada DKPP jika ada indikasi sebelumnya,” kata dia.
Baca juga: Ingatkan Pendukung, Prabowo: Sesudah Nyoblos, Jaga TPS, Jangan sampai Surat Suara Kita Dirusak
TKN Prabowo-Gibran juga menyebutkan dugaan anggota PPK (panitia pemilihan kecamatan) dan PPS (panitia pemungutan suara) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember tidak netral dalam Pemilu 2024.
Mereka diduga menunjukkan gestur dan simbol dukungan kepada capres-cawapres. Hal itu dilakukan dalam kegiatan rapat koordinasi dan TOT untuk pemungutan dan penghitungan suara se-Kabupaten Jember di Hotel Cempaka pada 22 Januari lalu.
“Nanti coba saya sampaikan ke teman-teman 02, kalau seandainya terbukti demikian. Atau kita tunggu saja laporan dari teman-teman 02 kan,” kata Bagja.
Dalam konferensi pers, Minggu (28/1/2024), TKN Prabowo-Gibran mendapat informasi bahwa ada pihak yang diduga akan merusak surat suara pemilih Prabowo-Gibran dan partai pengusungnya di Jawa Tengah.
Baca juga: Dapat Info Surat Suara Pemilih Prabowo-Gibran di Jateng Akan Dirusak, TKN Kumpulkan Bukti
“Kami mendapat informasi bahwa sekitar minggu ketiga Januari 2024, ada petinggi parpol yang mengumpulkan penyelenggara pemilu di sebuah hotel," kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, saat konferensi pers di Media Center TKN, Jakarta Selatan.
Habiburokhman juga mendapat laporan bahwa KPU Kabupaten Jember diduga tidak netral karena muncul gestur dan simbol dukungan kepada capres tertentu secara terang-terangan dalam acara rapat koordinasi dan TOT se-kabupaten Jember di Hotel Cempaka, Senin (22/1/2024).
“Kami mendapatkan sejumlah foto dan video terkait kasus tersebut,” kata Habiburokhman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.