JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan Prabowo menjadi capres yang paling sedikit kelemahannya ketimbang Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Budiman menyebut hal itu akan dibuktikan dalam debat terakhir capres pada 4 Februari 2024 mendatang.
Hal tersebut Budiman sampaikan saat berdiskusi dengan para alumni Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Relawan Pro UI di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).
"Mari kita berdoa, kita tunjukkan bahwa Prabowo dalam debat terakhir adalah yang paling sedikit lemahnya. Dan itulah yang paling kita butuhkan untuk Indonesia," ujar Budiman.
Baca juga: Kepada Saksi-saksi TPS, Prabowo Minta Rekam Penghitungan Suara
Budiman menegaskan, debat terakhir capres menjelang hari pencoblosan Pilpres 2024 ini sangatlah penting.
Dia menyebut, TKN Prabowo-Gibran akan mempersiapkan Prabowo sematang mungkin.
Terlebih, kata Budiman, debat capres terakhir juga untuk memenangkan suara pemilih kritis yang belum menentukan pilihan.
"Yang mau kita menangkan dengan debat adalah bukan pemilih fanatik yang cintanya sudah mati pada tokohnya masing-masing," ucap dia.
"Kita ingin buat orang-orang yang ragu, orang-orang kritis itu bisa tuntas, menentukan pilihan pada menit-menit terakhir," kata Budiman.
Menurut Budiman, orang kritis akan mencari calon yang paling sedikit cacat dan kelemahannya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut di Atas Politik Ada Etika dan Moral
Dia menekankan, pemilih kritis menyadari tidak ada capres yang sempurna 100 persen.
Budiman mengajak para Muslim untuk solat tahajud dan puasa Senin-Kamis agar Prabowo-Gibran menang.
"Tahajud lah 5 sampai 7 malam yang bisa. Silakan puasa Senin-Kamis," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, Prabowo-Gibran memiliki peluang besar memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.
,
"Jadi sekarang ini dibutuhkan game changer untuk sekali putaran. Kebutuhannya pada hari ini tinggal 3-4 persen saja. Dan hemat saya tokoh dengan popularitas yang luar biasa, dengan akar yang sangat dalam kayak Bu Khofifah itu bisa narik 1-2 persen. Kemudian Pak Ara yang punya jaringan luar biasa di Jawa Barat kemudian lama di PDI Perjuangan menurut saya juga bisa narik 1-2 persen suara," kata Qodari.
"Apalagi Pak Erick Thohir, beliau punya fans. Dia punya kolam suara Nahdlatul Ulama, punya kolam suara penggemar sepak bola, punya kolam suara Sumatera bagian selatan. Apalagi ini popularitasnya meningkat nih gara-gara Indonesia lolos ke putaran kedua Piala Asia," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.