Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Cuma Jokowi dan Ganjar Mampu Blusukan, PDI-P: Prabowo Tidak Bisa

Kompas.com - 24/01/2024, 06:13 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengatakan, calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak bisa meniru kampanye blusukan seperti dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Pak Prabowo tidak bisa blusukan, sehingga ini menunjukan bahwa pemimpin ke depan itu ya sama seperti Pak Jokowi dan Pak Ganjar itu. Berbeda dengan Pak Prabowo," kata Hasto kepada awak media di Menteng, Jakarta, Selasa (23/1/2024), seperti dilaporkan video jurnalis Kompas.com Talitha Yumna.

Menurut Hasto, gaya kampanye dengan menemui dan bercengkrama dengan masyarakat kecil hanya bisa dilakukan oleh Jokowi dan Ganjar.

Baca juga: Bicara di Hadapan Kader PDI-P Gunungkidul, Ganjar Sebut Pilpres Tahun Ini Berat

Hasto mengatakan, jika Presiden Jokowi mendatangi daerah yang sempat menjadi lokasi kampanye Ganjar maka justru berdampak baik.

"Ya kalau Pak Jokowi di belakang Pak Ganjar kan bagus. Ini menurut survei karena karakternya sama. Karakternya sama-sama blusukan tapi disempurnakan oleh Pak Ganjar blusukan dengan tidur di rumah rakyat," ucap Hasto.

Hasto lantas membandingkan dengan gaya kampanye Prabowo yang menjadi rival yang tak bisa meniru Jokowi atau Ganjar.

"Kontrastingnya sangat jelas, enggak bisa ditipu-tipu kalau urusan kepemimpinan rakyat itu ya Pak Jokowi, Pak Ganjar, satu kesatuan," ujar Hasto.

Baca juga: Sindir Gibran, Hasto: Seperti Ada Persoalan Pribadi dengan Tom Lembong, Kurang Etis


Menurut Hasto, melalui aksi Ganjar melakukan blusukan dan menginap di rumah warga menunjukkan karakter pemimpin yang berpihak kepada rakyat jelata.

"Pemimpin itu bukan untuk kepentingan elite seperti yang dilakukan Pak Prabowo, tetapi turun ke bawah seperti yang dilakukan Pak Ganjar dan juga Pak Jokowi," kata Hasto.

Presiden Jokowi mengunjungi wilayah Jawa Tengah sejak Senin (22/1/2024). Dia melakukan kunjungan dengan mengajak Ibu Negara Iriana.

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi membagikan bantuan pangan buat masyarakat di sejumlah daerah.

Baca juga: Hasto Bantah Kabar Jokowi Minta Ketemu Mega, Sarankan Ditemani Sri Mulyani hingga Ahok jika Mau Datang

Jokowi juga terjadwal akan meninjau dan meresmikan infrastruktur, menyerahkan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat, hingga menghadiri apel santri dan pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com