Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Pembangunan Fregat Merah Putih, Prabowo: Kita Buat Sejarah, Ini Kapal Perang Terbesar

Kompas.com - 23/01/2024, 22:44 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meninjau pembangunan kapal fregat Merah Putih di galangan kapal PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/1/2024).

“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih pada Saudara-saudara sekalian, pada PT PAL dan satgas Frigate Merah Putih, terima kasih atas dedikasi Saudara-saudara, prestasi Saudara-saudara, kapasitas Saudara-saudara ini sangat membanggakan,” kata Prabowo dalam siaran pers PT PAL, Selasa petang.

Prabowo mengaku bangga dengan pembangunan fregat Merah Putih. Menurut dia, fregat Merah Putih bakal menjadi kapal perang terbesar di Indonesia.

“Kita membuat sejarah, kapal perang terbesar dan 100 persen dibuat oleh putra-putri Indonesia. Terima kasih dan selamat bekerja,” kata Prabowo.

Baca juga: KSAL Ingin Punya Kapal Patroli yang Bisa Diubah Jadi Fregat

Adapun Indonesia telah memulai pembangunan konstruksi kapal fregat Merah Putih setelah ditandai dengan keel laying atau peletakan lunas kapal di pabrikan PT PAL, Surabaya, pada 25 Agustus.

PT PAL Indonesia ditugasi merancang kapal tersebut dan bekerja sama dengan pabrikan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock) asal Inggris.


Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia Iqbal Fikri berharap, pembangunan kapal ini dapat meminimalisasi ketergantungan impor alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“(Pembangunan ini) sebagai langkah nyata dalam upaya mewujudkan peningkatan penguasaan teknologi pertahanan, kemandirian industri pertahanan, sehingga dapat meminimalisir ketergantungan impor alutsista,” kata Iqbal, 4 September 2023.

Baca juga: KSAL: Kapal Fregat Merah Putih Baru Jadi 5-6 Tahun Lagi

Iqbal mengatakan, kapal fregat Merah Putih diharapkan memperkuat postur dan kekuatan TNI AL.

Adapun PT PAL dipercaya untuk membangun dua unit kapal fregat Merah Putih.

Lloyd's Register (LR) Class selaku lembaga klasifikasi internasional telah menyatakan kesiapan Indonesia untuk memproduksi sesuai desain yang diajukan oleh PT PAL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com