Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

JKN Tidak Bisa Cover Semua, RST Dompet Dhuafa Luncurkan Platform Pengobatan Dhuafa

Kompas.com - 19/01/2024, 11:50 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Yayasan Rumah Sehat Terpadu Ismail A Said mengatakan, asuransi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak dapat meng-cover seluruh biaya pengobatan masyarakat. 

Oleh karenanya, Yayasan Rumah Sehat Terpadu (RST) sebagai pemangku layanan program kesehatan di Dompet Dhuafa menghadirkan Platform Pengobatan Dhuafa di Kemang, Bogor pada Selasa (16/1/2024). 

Dia mencontohkan, ada seorang ibu yang jika ingin melakukan cuci darah di sebuah Rumah Sakit (RS) RST Dompet Dhuafa. 

“Dia harus menjual piringnya untuk sewa angkot menuju rumah sakit. Nah, biaya tersebut dapat kami carikan dari infak yang masuk di platform Pengobatan Dhuafa," katanya dalam siaran pers, Jumat (19/1/2024). . 

Platform dengan nama pengobatandhuafa.or.id tersebut menjadi gerakan kebaikan untuk mengajak semua kalangan ikut berinfak.

Baca juga: Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Paparkan 4 Perilaku yang Harus Dimiliki Pekerja Kemanusiaan

Infak tersebut digulirkan untuk membantu pembiayaan pasien tidak mampu, biaya transportasi pasien, dan pengembangan alat-alat kesehatan di tujuh RS milik Dompet Dhuafa.

“Untuk itulah, diperlukan infak di Platform Pengobatan Dhuafa guna menutup biaya-biaya lain,” ujarnya Said.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Medis RS RST Dompet Dhuafa Rima Febrianti MARS menyebutkan, hingga kini tercatat ada 36,4 persen pasien yang datang berobat ke RST dengan jaminan JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI). 

“Ketika mereka membutuhkan perawatan panjang, mereka memerlukan biaya sekitar Rp 150 juta,” ungkapnya. 

Namun, jaminan yang digunakan pasien hanya dapat mengkaver sekitar Rp 60 juta. 

“Lalu bagaimana sisanya yang Rp 90 juta? Nah, ini peran Platform Pengobatan Dhuafa," jelasnya.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, Dompet Dhuafa Siapkan Dapur Umum untuk Layani 1.130 Jiwa

Menjawab tantangan itu, Direktur PT Aquila Digital Ventures Ariadi Anaya selaku tim pengembang dari platform tersebut memiliki ide mulia. 

Dia memaparkan, pembentukan platform itu berawal dari tipikal kebanyakan orang yang tidak melakukan infak bila tidak diingatkan. 

Untuk itu, diperlukan sebuah model pengingat seperti dalam Platform Pengobatan Dhuafa.

"Kami wakafkan platform ini dan kami berikan kemudahan untuk berinfak. Semoga bermanfaat," ujar Ariadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com