TKN Prabowo Yakin Gibran Kuasai Debat Keempat: "Let Him Cook"

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Fanta (Pemilih Muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Arief Rosyid meyakini Gibran akan menguasai debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) mendatang.

Arief menyebut, tema dalam debat keempat itu merupakan isu-isu yang memang dikuasai anak muda.

"Isu yang ada tadi energi, sumber daya alam, pangan, pajak, karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat, ini adalah isu-isu yang dikuasai oleh anak muda, isu-isu yang dibutuhkan oleh anak-anak muda yang jumlahnya mayoritas," ujar Arief saat ditemui di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2024).

"Jadi kita akan yakin bahwa Mas Gibran penguasaannya ini akan ya mirip-mirip lah, 11-12 dengan penguasaan debat kedua. Dikira cupu ternyata suhu," sambungnya.

Baca juga: Cak Imin Tidak Tahu SGIE, Gibran Tersenyum: Maaf kalau Pertanyaannya Sulit Ya, Gus

Arief menyatakan, Gibran sempat banyak diragukan jelang debat kedua. Bahkan, warganet ramai-ramai merundung Gibran dengan istilah 'Belimbing Sayur'.

Namun, Gibran justru membuktikan bisa tampil baik dalam debat kedua.

Bahkan, usai debat itu, kata dia, Gibran mendapat banyak apresiasi karena dianggap berhasil 'memasak' dua cawapres lain, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD. 

"Belimbing sayur, ternyata beneran let him cook katanya Mas Gibran," kata Arief.

Baca juga: Hasto Bagi-bagi Telur Gratis, TKN Prabowo-Gibran Sindir Kubu Ganjar-Mahfud Sedang FOMO

Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menyelenggarakan debat keempat Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Debat keempat dijadwalkan digelar pada Minggu, 21 Januari 2024.

Debat keempat akan kembali mempertemukan calon wakil presiden (cawapres). Dengan demikian, tiga cawapres bakal tampil adu gagasan, yakni cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Ada sejumlah tema besar yang diangkat pada debat keempat, yakni energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.