Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Ucapannya, Cak Imin: Tak Ada Wisata Haram, Pariwisata Harus Hargai Pluralitas

Kompas.com - 15/01/2024, 07:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengklarifikasi pernyataannya soal wisata haram yang sebelumnya diungkapkan saat berbicara soal potensi wisata halal Indonesia pada Minggu (14/1/2024).

Dalam klarifikasinya, Cak Imin menegaskan bahwa wisata haram tidak ada.

Ia pun menyebutkan bahwa diksi wisata haram yang sebelumnya diucapkan tersebut tidak benar.

Baca juga: Soal Koalisi dengan Ganjar-Mahfud, Cak Imin: Belum Tahu karena Pilpres Belum Ada Hasilnya

"Bahwa tidak ada wisata haram. Adanya wisata halal bukan berarti ada wisata haram," ujar Cak Imin saat memberikan keterangan kepada wartawan dalam penerbangan dari Surabaya menuju Jakarta ada Minggu malam.

"Perlu saya jelaskan, bahwa yang saya sampaikan bahwa wisata halal itu tidak meniadakan (wisata lain) yang sudah ada," tuturnya.

Cak Imin lantas menjelaskan, yang ia maksud dengan mengembangkan potensi wisata halal secara jangka panjang lebih kepada memberikan akses untuk wisatawan mancanegara dari negara muslim agar mendapatkan layanan halal.

Sehingga para turis ke depannya tidak lagi ragu-ragu dalam menikmati destinasi wisata Indonesia.

Baca juga: Cak Imin Apresiasi Langkah Polri Tangkap Pria yang Mengancam Tembak Anies

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun meminta publik tidak salah persepsi bahwa seolah-olah nantinya wisata Indonesia akan diseragamkan menjadi halal seluruhnya ketika pasangan Anies Baswedan-Muhaimin terpilih.

Yang dia maksud yakni memberikan akses yang memudahkan wisatawan dari negara-negara muslim bisa menikmati berbagai destinasi wisata di Tanah Air.

"Jadi ini buka wisata syariah, bukan. Ini wisata halal yang tentu menghormati betul lokalitas, keunikan. Misalnya Bali. Bali itu semua ingin menikmati," katanya.

"Tapi berikan akses (di sana). Akses di mana pilihan-pilihan untuk menikmati kuliner halal, fashion muslim, kemudian menikmati fasilitas tempat ibadah yang gampang," lanjutnya.


Aksesibilitas yang dimaksud, kata Cak Imin, juga tidak meniadakan selera yang berbeda-beda maupun keberadaan kultur lokal masing-masing daerah Indonesia.

"Tetap harus wisata Indonesia menghargai pluralitas, menghargai keberbagaian selera, apalagi ke-khasan wilayah-wilayah wisata seperti Bali malah harus kita kembangkan," ungkapnya.

"Tetapi kita harus pintar-pintar promosi, seperti negera lain yang memberikan akses bagi wisatawan muslim mancanegara. Jadi bukan wisata syariah yang semua harus diseragamkan," lanjutnya.

Baca juga: Disebut Curang oleh Kubu Prabowo, Cak Imin: Mengada-ada, Itu Gaya Kampanye Mereka

Cak Imin mencontohkan, di Kota London, Inggris sangat mudah bagi wisatawan untuk menemukan masjid untuk beribadah maupun tempat makan yang halal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com