JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto tampil beda dalam debat ketiga pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.
Dalam debat semalam tak ada narasi pujian Prabowo terhadap kinerja pemerintahan Presden Joko Widodo. Hal ini nampak berbeda ketika debat pertama yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Kala itu, Prabowo memuji kinerja Jokowi yang sering pergi ke Papua. Prabowo bahkan menyebut Jokowi sebagai presiden yang paling sering bertandang ke Papua.
"Presiden Jokowi adalah presiden di RI yang paling banyak ke Papua," kata Prabowo dalam debat pertama Pilpres 2024.
Baca juga: Anies-Ganjar Dinilai Kompak Serang Prabowo Saat Debat, Prabowo Defensif
Dalam ingatannya, Prabowo mengungkapkan bahwa Jokowi sudah berkunjung Papua lebih dari 19 kali selama menjadi presiden.
Selain itu, Prabowo juga memuji bahwa perekonomian Indonesia mengalami peningkatan drastis di bawah kepemimpinan Jokowi.
"Dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintah Pak Jokowi yang paling pesat dan tinggi dalam sejarah Indonesia," kata Prabowo.
"Jadi akan saya lanjutkan,” tutur dia.
Terlepas tidak adanya pujian Prabowo terhadap Jokowi, namun debat semalam justru menyajikan momen yang cukup panas ketika Prabowo dan capres nomor urut 1, Anies Baswedan saling serang argumentasi terkait etika pemimpin.
Mulanya, Anies menanyakan pada Prabowo pendapatnya tentang hubungan standar etika seorang presiden dengan kemampuan mengorkestrasi pertahanan negara.
"Nah pertanyaan yang ingin saya sampaikan pada Bapak adalah apa hubungan standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan dan kedaulatan negara?" ucap Anies.
Baca juga: Anies Singgung Etika di Debat Pilpres, Jokowi Tanggapi dengan Tawa
Kemudian, Prabowo mengatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki dasar etika yang tinggi karena mesti memberikan contoh pada masyarakat.
"Pertama nilai adalah cinta tanah air. Kedua kejujuran. Ketiga kebersihan yang bapak bolak balik ngomong. Harus memberikan contoh. Tidak boleh korupsi dengan bentuk apa pun. Jadi saya sependapat. Harus ada kepemimpinan berdasarkan nilai," jawab Prabowo.
Tak hanya itu, mantan Danjen Kopassus itu juga menekankan pentingnya pemimpin yang jujur dan setia pada rakyat. Ia pun meminta jangan ada pihak yang berupaya menyesatkan rakyat karena ambisi pribadi.
"Sekali lagi, jangan karena ambisi pribadi kita sesatkan rakyat, kita hasut rakyat, kita membahayakan pertahanan dan keamanan rakyat. Kasihan prajurit-prajurit yang sedang berjuang untuk menjaga kita. Polisi-polisi yang menjaga kita kasihan. Kalau ada calon pemimpin yang kerjanya hanya menghasut saja," papar dia.