Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Jelang Debat Capres Isu Pertahanan: Panelis dari Unhan dan Masuknya Garuda TV

Kompas.com - 07/01/2024, 12:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persiapan jelang debat kedua calon presiden (capres), Minggu (7/1/2024), diwarnai dengan sejumlah polemik.

Debat akan mengambil isu geopolitik, hubungan internasional, pertahanan, dan keamanan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan 11 panelis untuk menyusun daftar pertanyaan debat.

Dua panelis di antaranya merupakan pakar dari Universitas Pertahanan (Unhan), yaitu Kusnanto Anggoro, dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan, Laksamana (Purn) Marsetio.

Baca juga: Jelang Debat Isu Pertahanan, Bagaimana Kesiapan Para Capres?

Hal ini jadi pertanyaan sejumlah pihak, karena Unhan secara teknis fungsional dibina oleh Kementerian Pertahanan dengan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, sebagai menterinya.

"(Pemilihan panelis) itu kewenangan KPU ya. Tapi, tentu masyarakat dan kita harus awasi, jangan sampai independensi, intelektualitas kita terganggu gara-gara atasan bawahan," kata calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, di Makam Sunan Ampel, Sabtu (6/1/2024).

Sementara itu, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menilai tak masalah siapa pun panelis debatnya.

Deputi Bidang Hukum TPN (TPN) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis berharap, pertanyaan maupun materi dalam debat capres ketiga tidak bocor meski ada dua panelis dari Unhan. Ia mencoba berprasangka baik.

Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menjamin bahwa panelis yang dipilih menyusun pertanyaan debat sudah disepakati dan akan bertindak independen.

"Panelis ini bisa berasal dari berbagai macam kelembagaan, tapi kami meyakini beliau-beliau ini punya kapasitas, punya integritas akademik yang dijaga atau dipertahankan,” kata Hasyim, Jumat (5/1/2024).

Baca juga: Meski Tema Debat Ketiga “Prabowo Banget”, Anies dan Ganjar Tak Bisa Diremehkan

Masuknya Garuda TV

Penyesuaian juga dilakukan untuk mengakomodasi keberatan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming terkait stasiun televisi penyelenggara debat.

Sesuai kesepakatan awal yang ditetapkan lewat Keputusan KPU sebelum rangkaian debat dimulai pada 12 Desember 2023, seluruh tim pasangan calon sudah menyetujui stasiun televisi yang dinaungi MNC Group jadi penyelenggara debat kedua capres hari ini.

Namun, pada 28 Desember 2023 lalu, pada rapat koordinasi antara KPU RI dengan grup milik Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo yang mengusung Ganjar-Mahfud itu, aroma penolakan mulai tercium.

Komisioner KPU RI menghindari wawancara awak media yang telah menunggu beberapa jam. Sementara itu, sejumlah perwakilan MNC tampak sibuk berbicara lewat telepon menyinggung penolakan dari TKN.

Belakangan, isu penolakan ini disampaikan secara publik dan juga kepada KPU RI.

Pada jumpa pers, Jumat lalu, KPU RI resmi mengumumkan bahwa stasiun televisi penyelenggara debat kedua capres ditambah dengan Garuda TV, padahal Garuda TV sudah diputuskan menggelar debat ketiga capres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com