Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Bonus Demografi, Arsjad Rasjid: Jadi Malapetaka jika Tak Ada Lapangan Pekerjaan

Kompas.com - 05/01/2024, 16:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menilai bahwa bonus demografi tidak akan berdampak positif di Indonesia jika tidak diiringi lapangan pekerjaan bagi anak muda.

Hal ini disampaikan Arsjad saat berbincang dengan Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/1/2024).

"Bonus demografi, bonus demografi, bonus demografi. Tahu enggak? Bonus demografi itu akan menjadi malapetaka. Malapetaka bilamana kita tidak bisa melakukan sesuatu," kata Arsjad di hadapan anak-anak muda Kota Palembang.

"Yang bisa dilakukan generasi muda apa? Bayangin kalau enggak ada lapangan pekerjaan, bukannya bonus, tapi malapetaka," ujarnya lagi.

Baca juga: Bonus Demografi, Potensi yang Diabaikan

Tak hanya itu, Arsjad juga menyebut bahwa ketika lapangan pekerjaan sudah ada, tetapi anak muda tidak memiliki kemampuan maka hal tersebut sama saja.

Menurutnya, anak muda disebut tetap susah mencari pekerjaan karena tidak sesuai kemampuan.

"Walaupun ada lapangan pekerjaannya tapi skill-nya enggak cocok, enggak, malah malapetaka juga," kata Arsjad.

Oleh sebab itu, Arsjad mengatakan, saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan menuju Indonesia unggul 2045.

Baca juga: Jelang Debat Kedua Capres, Ganjar Akui Dapat Masukan dari TPN

Menurutnya, pekerjaan rumah itu harus diselesaikan oleh pemerintah sebagai pengelola negara.

"(Karena) pemimpin masa depannya, adik-adik semua di sini. Kita hanya menyiapkan. Nah, di sinilah untuk disiapkan, kita ingin dengar adik-adik semua, masukan dari adik adik, apa sih yang jadi keresahan," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) non-aktif ini.

Perlu diketahui, dalam istilah demografi, juga dikenal bonus demografi yang menggambar usia produktif masyarakat suatu negara.

Bonus demografi adalah peluang yang bisa dinikmati suatu negara karena besarnya jumlah penduduk usia produktif yakni rentan usia 18 sampai 64 tahun. Artinya, semakin banyak tenaga kerja yang bisa terpakai.

Semakin besar bonus demografi, semakin besar pula suatu negara bisa memacu pertumbuhan ekonominya. Demografi adalah data statistik yang berperan sangat vital dalam keputusan pemerintah.

Baca juga: Kepala BKKBN: Bonus Demografi 2035-2045 Harus Dikapitalisasi, Stunting Diturunkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berharap Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi untuk melompat menjadi negara maju.

"Kita berharap di tahun 2030 kita akan mendapatkan bonus demografi," kata Jokowi saat melakukan groundbreaking pembangunan kampus 2 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada 3 Januari 2024.

Menurut Jokowi, dalam peradaban sebuah negara hanya akan mendapatkan bonus demografi satu kali.

"Dalam peradaban sebuah negara hanya sekali kita peroleh dan biasanya sebuah negara kalau dapat bonus demografi itu bisa melompatkan negara menjadi negara maju," ujar Jokowi.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Transformasi Kesehatan agar Bonus Demografi Optimal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com