Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Kunjungi Korban Gempa di Sumedang

Kompas.com - 03/01/2024, 20:00 WIB
Irfan Kamil,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengunjungi korban gempa di wilayah Babakan Hurip, Kota Kaler, Sumedang Utara, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).

Pantauan Kompas.com, Cak Imin bersama tiba di lokasi ditemani sang istri, Rustini Murtadho beserta tiga Anggota DPR RI, Maman Imanul Haq, Cucun Ahmad Syamsurijal dan Syaiful Huda pada pukul 16.13 WIB.

Cak Imin bersama rombongan kemudian masuk ke tenda pengungsian yang berada di pinggir sawah untuk menemui para korban. Usai bersalam-salaman, Wakil Ketua DPR RI ini mengaku prihatin dengan kejadian gempa bumi yang menimpa wilayah Sumedang.

“Ya tentunya kita ikut prihatin dan bersedih sekaligus memberikan jalan keluar beberapa persoalan yang dihadapi,” kata Cak Imin di lokasi.

Baca juga: Dampak Gempa Sumedang Sampai ke Bandung Barat, Rumah Rusak Berat

Cak Imin menyebutut puluhan rumah di wilayah Sumedang Utara rusak parah akibat gempa bumi yang terjadi di awal tahun ini. Selain itu, tidak sedikit juga rumah warga yang mengalami rusak ringan.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun menyampaikan bahwa pemerintah harus turun tangan menbantu meringankan beban para korban.

Menurut Cak Imin, DPR RI melalui Kementerian Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB) harus segera menberikan bantuan.

“Segera mengambil penanganan cepat terutama agar para pengungsi di tempat penampungan ini segera bisa diatasi di rumahnya masing-masing, sehingga bahaya pengungsi itu tidak terjadi,” kata Cak Imin.

Baca juga: Sumedang Diguncang 8 Kali Gempa Susulan dalam Tiga Hari Terakhir, 1.004 Rumah Rusak

“Pengungsi itu kalau terlalu lama (di tempat pengungsian) juga akan membawa dampak yang sangat berat, karena itu secepatnya merenovasi-renovasi yang efektif dilakukan,” ucapnya.

Gempa susulan masih mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar).

Hari ini, gempa berkekuatan lebih rendah berkekuatan magnitudo 2,3 terjadi pada pukul 01.42 WIB dinihari.

Menurut catatan BMKG, delapan gempa susulan terjadi di Kabupaten Sumedang dalam tiga hari terakhir.

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengatakan, gempa yang terjadi dalam tiga hari terakhir berdampak di 8 kecamatan.

Daerah yang terdampak adalah Kecamatan Ganeas, Cisarua, Tanjungkerta, Tangjungmedar, Rancakalong, Sumedang Utara, Sumedang Selatan, dan Kecamatan Cimalaka.

"Delapan kecamatan yang terdampak, 1004 rumah rusak, 808 rumah rusak ringan, 93 rumah rusak sedang, 103 rumah rusak berat," kata Herman, Selasa (2/1/2023).

Herman menyampaikan, nantinya akan ada tim khusus dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang untuk memverifikasi data dampak gempa di Sumedang.

"Data yang valid. Selanjutnya akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Nasional
Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Nasional
Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Nasional
Jadi Pembicara di Forum Ekonomi Qatar, Prabowo Bahas Pembangunan Negara dan Puji Jokowi

Jadi Pembicara di Forum Ekonomi Qatar, Prabowo Bahas Pembangunan Negara dan Puji Jokowi

Nasional
Demokrat: UU Kementerian Negara Belum Revisi Sejak 2008, Padahal Politik Dinamis

Demokrat: UU Kementerian Negara Belum Revisi Sejak 2008, Padahal Politik Dinamis

Nasional
Menyusul Penerapan KRIS, BPJS Tegaskan Belum Ada Penghapusan Kelas dan Iuran Masih Sama

Menyusul Penerapan KRIS, BPJS Tegaskan Belum Ada Penghapusan Kelas dan Iuran Masih Sama

Nasional
Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026

Nasional
KPK Benarkan JK Bakal Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut PT Pertamina

KPK Benarkan JK Bakal Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut PT Pertamina

Nasional
Buntut Kecelakaan di Subang, Kemenhub dan Polri Cek Massal Kelayakan Bus Pariwisata di 6 Provinsi

Buntut Kecelakaan di Subang, Kemenhub dan Polri Cek Massal Kelayakan Bus Pariwisata di 6 Provinsi

Nasional
'Revisi UU MK Bukan soal Penegakkan Konstitusi, Ini soal Kepentingan Politik Jangka Pendek'

"Revisi UU MK Bukan soal Penegakkan Konstitusi, Ini soal Kepentingan Politik Jangka Pendek"

Nasional
KPK Tahan 2 Tersangka Baru Kasus Subkontraktor Fiktif di BUMN PT Amarta Karya

KPK Tahan 2 Tersangka Baru Kasus Subkontraktor Fiktif di BUMN PT Amarta Karya

Nasional
KPU Jamin Satu Keluarga Tak Akan Pisah TPS pada Pilkada 2024

KPU Jamin Satu Keluarga Tak Akan Pisah TPS pada Pilkada 2024

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Presiden Konsultasi dengan DPR soal Jumlah Kementerian, Gerindra: Sangat Tidak Mungkin!

Fraksi PDI-P Usul Presiden Konsultasi dengan DPR soal Jumlah Kementerian, Gerindra: Sangat Tidak Mungkin!

Nasional
Di Sidang Ke-33 CCPCJ Wina, Kepala BNPT Ajukan 3 Pendekatan untuk Tangani Anak Korban Tindak Pidana Terorisme

Di Sidang Ke-33 CCPCJ Wina, Kepala BNPT Ajukan 3 Pendekatan untuk Tangani Anak Korban Tindak Pidana Terorisme

Nasional
KNKT Pastikan PO Bus yang Dipakai SMK Lingga Kencana Depok Tak Berizin

KNKT Pastikan PO Bus yang Dipakai SMK Lingga Kencana Depok Tak Berizin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com