Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU Guyon Cak Imin Tak Menang Pilpres, Waketum PKB: Masa Ditanggapi yang Begitu?

Kompas.com - 24/12/2023, 19:06 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid enggan menanggapi kelakar bernada sindiran Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, yang menyebut calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tak menang dalam Pilpres 2024.

"Ya masa ditanggapi yang begitu," katanya saat ditemui di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).

Ia mengatakan, yang terpenting Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mendoakan Cak Imin agar terpilih menjadi cawapres 2024 kelak.

"Yang penting Kiai Said Mendoakan, yang enggak berdoa ya biarkan saja, enggak usah ditanggapi," ujarnya.

Baca juga: Ketum PBNU Lontarkan Guyonan Cak Imin Tidak Menang Pilpres, Muhaimin: Kita Lihat Saja Nanti

Sebelumnya, Ketum PBNU Gus Yahya mengatakan bahwa Cak Imin baru pertama kali datang ke acara Haul Kyai Haji Muhammad Almunawwir di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Sabtu (23/12/2023).

Ia kemudian menyindir semoga Cak Imin bisa konsisten hadir dalam acara haul meskipun tidak terpilih dalam Pilpres 2024 nanti.

"Kalau Pak Muhaimin seingat saya baru sekali ini, mudah-mudahan setelah ini istiqomah hadir dalam haul, walaupun tidak menang tetap datang," katanya diiringi tepuk tangan dan tawa para hadirin.

Baca juga: Nusron Wahid Diberhentikan dari Ketua PBNU

Setelah Gus Yahya memberikan ceramah singkat, tiba giliran Said Aqil yang memberikan ceramah.

Sebelum berceramah, Said Aqil memberikan kode dukungannya dengan menyebut harapan agar Cak Imin bisa terpilih menjadi wakil presiden dalam Pilpres 2024.

"Yang saya muliakan, almukarom Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Wakil Ketua DPR RI dan Ketum PKB dan cawapres 2024 yang insyaallah jadi (terpilih), Gus Doktor Muhaimin Iskandar," kata Said Aqil yang disambut teriakan "Amin".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Golkar Minta Anies Pikir Ulang Maju Pilkada DKI, Singgung Pernyataan Saat Debat Capres

Nasional
Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Marinir Sebut Lettu Eko Tewas karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

Nasional
Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Ketua Komisi VIII Cecar Kemenhub Soal Pesawat Haji Terbakar di Makassar

Nasional
MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

MPR Akan Bertemu Amien Rais, Bamsoet: Kami Akan Tanya Mengapa Ingin Ubah UUD 1945

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan dari Madinah ke Mekkah

Nasional
Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Bertemu PM Tajikistan di Bali, Jokowi Bahas Kerja Sama Pengelolaan Air

Nasional
Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Kementan Kirim Durian ke Rumah Dinas SYL, Ada yang Capai Rp 46 Juta

Nasional
Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Momen Eks Pejabat Bea Cukai Hindari Wartawan di KPK, Tumpangi Ojol yang Belum Dipesan

Nasional
Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Jokowi Bertemu Puan di WWF 2024, Said Abdullah: Pemimpin Negara Harus Padu

Nasional
Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Menkumham Mengaku di Luar Negeri Saat Rapat Persetujuan Revisi UU MK

Nasional
Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Ekspresi Prabowo Diperkenalkan Jokowi sebagai Presiden Terpilih di WWF Ke-10 di Bali

Nasional
Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Pemerintah Diminta Aktif dan Perketat Pengawasan Pengelolaan Dana Desa

Nasional
4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi 'Lahan Basah' Korupsi

4 Faktor Pemicu Dana Desa Jadi "Lahan Basah" Korupsi

Nasional
Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Bamsoet Sebut Draf PPHN Sudah Tuntas, Bakal Disahkan MPR Periode Berikutnya

Nasional
ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

ICW Ragu Revisi UU Mampu Cegah Korupsi Dana Desa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com