JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hashim Djojohadikusumo, menyebut program makan siang gratis untuk anak-anak merupakan obsesi calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Adik dari Prabowo Subianto ini mengatakan, Prabowo sudah terobsesi dengan ide ini sejak tahun 2006.
"Dan ini semata-mata idenya Prabowo sejak tahun 2006. Saya bersaksi, Prabowo ini terobsesi, setiap kali saya ketemu dia, hampir setiap kali dia bicara gizi gizi gizi, susu, ikan, kacang ijo, makanan gratis. Prabowo terobsesi," kata Hashim di acara Konsolidasi Pasukan Digital Menangkan Prabowo-Gibran di The Dharmawangsa Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: TKN Prabowo Sebut Biaya Makan Siang Gratis Capai Rp 1 Triliun Per Hari untuk 82,9 Juta Penerima
Hashim mengatakan jika Prabowo dan calon wakil presiden (cawapres)-nya, Gibran Rakabuming Raka menang Pemilu 2024, program makan siang gratis akan langsung dimulai.
Program ini, kata Hashim, akan digencarkan untuk 78 juta anak-anak termasuk anak yang belum sekolah.
"Mereka akan mulai program yang luar biasa dahsyat, program makan gratis satu kali sehari makan siang gratis 78 juta anak sekolah pra sekolah sampai bocil bocil. Saya baru tahu itu bocil itu bocah cilik," ucap dia.
Menurut Hashim, dana untuk program ini kemungkinan akan memakan sekitar Rp 450 triliun per tahun.
Dana ini, kata dia, jauh lebih tinggi daripada anggaran pertahanan di Indonesia.
"Pak Prabowo menganggap ini sangat penting sekali, begitu penting, dana ini 3 kali anggaran pertahanan dan TNI setiap tahun, 3 kali lebih anggaran TNI dan Pertahanan, (hanya) Rp 137 triliun. Dan program untuk makanan gratis Rp 450 triliun," ucap dia.
Baca juga: Hashim: Pak Prabowo Tahu Akan Dikritik karena Pilih Gibran
Lebih lanjut, Hashim mengatakan, pendanaan program makan siang gratis ini tidak akan memakan dana Bantuan Sosial (Bansos).
Sebab, Hashim menyebut, dana bansos juga tetap akan dilanjutkan jika Prabowo dan Gibran menjang pilpres.
"Saya bisa katakan karena saya ikut tim pakar, dana ada dan bakal ada dan ini bukan dari anggaran bansos, aliran bansos yang 5 triliun tahun depan itu tetap bansos, kita tidak akan ambil uang bansos utk ini," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.