Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pimpin KTT ASEAN-Jepang Hari Ini, Kegiatan Terakhir RI sebagai Keketuaan ASEAN

Kompas.com - 17/12/2023, 06:14 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang pada Minggu (17/12/2023) hari ini.

Adapun perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang ini merupakan kegiatan terakhir saat Indonesia mendapat giliran menjadi Keketuaan ASEAN.

"Jadi besok (hari ini) pada tanggal 17 Desember, Bapak Presiden akan memimpin bersama KTT ASEAN-Jepang mengingat Indonesia masih memegang Keketuaan ASEAN. KTT ASEAN-Jepang ini juga merupakan kegiatan besar terakhir keketuaan Indonesia di ASEAN," ujar Retno dalam keterangannya, Minggu.

Baca juga: Sindiran Jokowi untuk Daerah yang Cat Bangunannya Pakai Warna Parpol Kepala Daerah...

Retno menjelaskan, pada Sabtu (16/12/2023), Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida.

Pertemuan itu berkaitan dengan Perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang yang akan digelar hari ini.

"Baru saja Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Istana Akasaka, Tokyo, pada hari ini tanggal 16 Desember 2023," tuturnya.

"Kunjungan Presiden RI ke Jepang ini adalah dalam rangka KTT Perayaan 50 tahun ASEAN-Jepang," sambung Retno.

Baca juga: Bertemu PM Jepang, Jokowi Bahas Kelanjutan Pembangunan MRT Jakarta

Sementara itu, kata Retno, pada Senin (18/12/2023), Jokowi akan hadir dalam KTT AZEC (Asia Zero Emission Community).

Lalu, dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan kalangan bisnis Jepang, serta melakukan courtesy call ke Kaisar Jepang bersama para pemimpin ASEAN lainnya.

Dia menyebut kedua pemimpin negara tersebut menyambut baik selesainya perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Baca juga: Tiba di Tokyo, Jokowi Akan Lakukan Pertemuan Bilateral dengan PM Fumio Kishida

"Proses perundingan protokol perubahan ini memakan waktu yang cukup lama, sejak 2019. Saat ini tengah dilakukan proses legal scrubbing untuk penyamaan konteks bahasa hukum. Setelah proses ini selesai, akan dilakukan proses penerjemahan dan ratifikasi di parlemen sesuai prosedur masing-masing negara," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com