BANTEN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pihaknya tidak memprioritaskan memasang baliho pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk menghadapi Pemilu 2024.
Ia menilai yang terpenting adalah karakter kepemimpinan dari sosok Ganjar dan Mahfud untuk rakyat.
Maka, setiap kader PDI-P diminta menunjukkan bakal program Ganjar-Mahfud dalam mengentaskan kemiskinan yang disebut "KTP Sakti".
"Jadi sampaikan kepada rakyat, ketika Anda memegang KTP, maka kepemimpinan Ganjar-Mahfud adalah kepemimpinan yang membawa program-program konkret untuk rakyat melalui KTP Sakti di sinilah baliho dari Ganjar dan Mahfud MD," kata Hasto saat berorasi di hadapan kader-kader PDI-P Pandeglang, Banten, Minggu (10/12/2023).
Baca juga: Hasto Ungkap 3 Instruksi Megawati untuk Kader PDI-P Hadapi Pemilu 2024
Ia mengaku heran jika pendukung pasangan calon lainnya memamerkan sekian banyak baliho.
Menurutnya, hal itu bisa menjadi pertanyaan soal asal dana untuk pemasangan baliho.
"Kalau sana pakai truk-truk masang baliho dan kita enggak tahu siapa masangnya, dari mana dananya? Kita cukup ini (menunjukkan KTP) menjadi balihonya Ganjar-Mahfud MD saudara-saudara sekalian," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hasto menilai dana tersebut akan lebih baik jika digunakan untuk membantu rakyat.
Baca juga: Sebut Ada Pihak yang Ingin Hilangkan PDI-P di Banten, Ketua DPD: Kita Lawan!
Oleh karena itu, dia heran ada pihak-pihak pendukung pasangan calon lain yang menggunakan dana untuk memasang baliho bahkan di pohon-pohon.
"Jadi kita enggak usah gentar, karena ada Ganjar, enggak usah takut karena ada Mahfud, enggak ada baliho tidak apa-apa, yang penting inilah pemimpin yang bersih, daripada ada baliho duitnya dari mana, dari korupsi?" sindir Hasto lagi.
Oleh sebab itu, dia menekankan agar seluruh kader PDI-P fokus turun ke masyarakat daripada memasang baliho Ganjar-Mahfud.
Apalagi, kenang Hasto, PDI-P dikenal tidak bergelimpangan harta tetapi berharap pada kerja-kerja konkret bersama rakyat.
"Itulah jati diri kepartaian kita yang harus kita laksanakan dengan penuh kesungguhan hati," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.