JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menerima silaturahim pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Roudotul Ulum Cidahu, Pandeglang, KH Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani atau akrab disapa Abuya Muhtadi, Minggu (3/12/2023) malam.
Pertemuan itu berlangsung di markas TPN Ganjar-Mahfud, Gedung High End, Jakarta Pusat.
Perwakilan TPN yang menerima silaturahim adalah Dewan Penasihat Yenny Wahid dan Wakil Ketua TPN, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Pantauan Kompas.com, Abuya Muhtadi tiba di High End pada pukul 19.32 WIB.
Baca juga: Format Debat Cawapres Berubah, TPN Ganjar-Mahfud: Masyarakat Kecewa
Abuya Muhtadi terlihat mengenakan pakaian batik dan sarung, lengkap dengan peci di kepalanya.
Kemudian, Yenny Wahid dan Andika Perkasa langsung menyambut Abuya Muhtadi.
Namun, Abuya Muhtadi harus menggunakan kursi roda yang langsung dibantu dorong oleh Andika Perkasa ketika hendak masuk ke gedung High End.
Belum diketahui apa isi pertemuan antara TPN Ganjar-Mahfud dan pengasuh salah satu Ponpes di Pandeglang ini.
Hingga berita ini diunggah, pertemuan tertutup masih berlangsung.
Baca juga: Sibuk Kampanye di Luar Jawa, Ganjar: Indonesia Bukan Jawa sehingga Harus Keliling
Sementara itu, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto diketahui berkunjung ke Pondok Pesantren (ponpes) Roudatul Ulum Cidahu, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada hari yang sama, Minggu (3/11/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi, Prabowo langsung disambut oleh Abuya Murtadho, ratusan santri ponpes, serta para ibu yang sudah menunggu.
Usai pertemuan tertutup, Abuya Murtadho mengatakan, dirinya memberikan nasihat dan mendoakan agar Prabowo jadi Presiden ke-8 RI.
"Jadi jangan hanya dijadikan semboyan, karena itu adalah jati diri anak bangsa. Insya Allah kalau kembali ke UUD 1945 dan Pancasila termasuk mensejahterakan rakyatnya akan berhasil," kata Abuya Murtadho.
"Kemudian, tadi saya juga berdoa, semoga Prabowo dijadikan Presiden ke-8, dijadikan imam untuk Indonesia dari hari ini ke depan. Langsung diaminin beliau dan kami sekeluarga," ujarnya lagi.
Baca juga: Ganjar: Dunia Pendidikan Tak Hanya Ciptakan Tukang, tapi Harus Bangun Integritas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.