Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Penderita Cacar Monyet Meninggal Dunia di RSCM

Kompas.com - 23/11/2023, 20:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi satu orang pasien cacar monyet (monkeypox) meninggal dunia di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan, terdapat 57 kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia per 22 November 2023.

Seluruh kasus itu menjalani isolasi di rumah sakit maupun isolasi mandiri.

Saat ini, sebanyak 7 kasus diisolasi di rumah sakit dan 14 orang menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan dinas kesehatan setempat.

"Yang dirawat di RS dan kemudian meninggal dunia ada 1 kasus. Selebihnya yang sudah sembuh ada 33 kasus," kata Farchanny dalam konferensi pers, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Kemenkes: Kasus Konfirmasi Cacar Monyet 57 Orang, 33 Penderita Sembuh


Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan Subspesialis Penyakit Tropik dan Infeksi RSCM, Lie Khie Chen, menyampaikan, pasien yang meninggal bukan disebabkan oleh penyakit cacar monyet yang dideritanya.

Sejak awal masuk ke rumah sakit, pasien sudah memiliki penyakit penyerta (komorbid) dengan kondisi kesehatan yang memburuk.

Dia menyatakan, tingkat fatalitas dari kasus cacar monyet sejatinya sangat kecil.

"Pasien ini memang berkomplikasi. Memang masuknya dalam kondisi bermasalah dan harus menjalani operasi di RSCM, sehingga kondisi pasien penyebab meninggalnya sama sekali bukan karena monkeypox. Karena disebabkan oleh komorbid lainnya," tutur Khie Chen.

Baca juga: Dinkes DKI Waspadai Kenaikan Kasus Cacar Monyet Usai Acara Musik Internasional di Jakarta

Sebagai informasi, kasus cacar monyet paling banyak dilaporkan di DKI Jakarta dengan 42 kasus, diikuti Banten sebanyak 6 kasus, Jawa Barat 6 kasus, Jawa Timur 2 kasus, dan Kepulauan Riau sebanyak 1 kasus.

Adapun jenis kelamin penderitanya merupakan lelaki. Rentang usia kasus bervariasi dengan yang paling banyak dilaporkan pada rentang 30-39 tahun.

Secara rinci, profil penderita cacar monyet meliputi 24 kasus pada rentang usia 30-39 tahun, 17 kasus pada rentang usia 25-29 tahun, 13 kasus pada rentang 18-24 tahun, 2 kasus pada rentang usia 40-49 tahun, dan 1 kasus dengan usia 50 tahun ke atas.

Dilihat dari orientasi seksualnya, sebanyak 35 dari total 57 kasus dikategorikan Lelaki Seks Lelaki (LSL), 11 kasus biseksual, dan 7 kasus heteroseksual. Sedangkan 2 kasus lainnya belum diketahui, dan 2 kasus sisanya masih dalam investigasi.

Rerata kasus disertai dengan kondisi penyerta lebih dari satu. Terbanyak adalah pasien penderita HIV positif 39 kasus, sifilis 16 kasus, hipertensi 2 kasus, hingga TBC aktif 2 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com