Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Anak Muda Kritis di Pilpres, Haris Azhar: Jangan Sekadar Beli Janji atau Joget-Jogetnya

Kompas.com - 22/11/2023, 18:25 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis HAM, Haris Azhar mengajak anak muda untuk kritis dalam memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

Haris berpesan kepada setiap pemilih muda untuk menguji visi, misi, serta agenda kepemimpinan setiap pasangan capres cawapres.

Hal ini disampaikan Haris setelah menjadi pembicara dalam seminar The 9th Seruni BEM FEB UI yang digelar di Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indoensia, Depok, Rabu (22/11/2023).

"Jadi jangan sekadar beli janjinya, beli joget-jogetnya, salah itu. Kita memilih presiden bukan mau memilih penari," ucap Haris saat ditemui wartawan, Rabu sore.

Baca juga: Gemoy, Santuy hingga Guyon Rasa Endorse Capres

Selain itu, Haris juga mengingatkan agar pemilih muda tidak hanya memilih calon presiden hanya karena kecakapannya dalam berpidato.

Dia mengingatkan anak muda agar mengkritisi dan memeriksa visi misi, kapasitas, hingga implementasi dari para capres dan cawapres.

Apalagi tiga pasang capres dan cawapres pada Pemilu mendatang memiliki pengalaman sebagai pemimpin di tingkat menteri dan kepala daerah.

"Jadi demikian juga sama (capres) Anies. kalau cuma sekadar pidato kita juga punya banyak daftar dosen," ucap dia.

Baca juga: Saat Haris-Fatia Dituntut Hukuman Penjara Buntut Kasus Lord Luhut...

Haris mencontohkan soal masalah penegakan hukum yang diberi nilai 5 oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. 

Padahal, cawapres Ganjar adalah Mahfud MD yang menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan. 

Haris pun semakin Heran ketika Mahfud justru membenarkan pernyataan Ganjar soal skor 5 penegakan hukum itu.

"Contoh kayak Mahfud MD mengkonfirmasi pernyataan Ganjar Pranowo tentang nilai penegakan hukum itu 5, lah dia kan menkonya, cawapresnya, cawapresnya si Ganjar menko dari pemerintahan hari ini," ucap dia.

Baca juga: Tuntut Haris Azhar Dihukum 4 Tahun Penjara, JPU: Tak Ada Hal Meringankan

Haris juga menyorot soal banyaknya kriminalisasi yang terjadi terhadap masyarakat di saat Mahfud memimpin sebagai Menko Polhukam.

"Lah anda (Menko Polhukam) selama ini ngapain aja. Banyak orang dipidana karena kebebasan berekspresi, apa perannya si Mahfud MD, selama di pemerintahan," kata dia.

Dia pun kembali menekankan agar anak muda mengkritisi setiap visi misi dari para pasangan capres cawapres.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com