JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyidikan soal penyebab kecelakaan dua pesawat Super Tucano milik TNI AU.
Fadjar kemudian meminta publik menunggu hasil penyidikan tersebut.
"Lagi dalam penyidikan, nanti tunggu hasilnya," ujar Fadjar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Diberitakan sebelumnya, dua pesawat Super Tucano milik TNI AU mengalami kecelakaan dan terjatuh di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung pada 16 November 2023.
Baca juga: Investigasi Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan, Data Penerbangan Dikirim ke Produsen di Brasil
Kedua pesawat itu berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.
Pesawat nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Kolonel (Adm) Widiono di kursi belakang atau backseater.
Sementara pesawat kedua dengan tail number TT-3103 dengan pilot Mayor (Pnb) Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel (Pnb) Subhan di kursi belakang.
Keempat perwira menengah tersebut gugur dan mendapat kenaikan pangkat Anumerta.
Baca juga: 2 Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Kadispenau: Kemungkinan Tidak Benturan
Sebelumnya, pesawat dinyatakan lost contact saat melaksanakan misi Profisiensi Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh-Area Latihan-Lanud Abdulrachman Saleh.
Pesawat take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pada 16 November 2023, pukul 10.51 WIB dan dinyatakan lost contact pada pukul 11.18 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.