JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Pemerintahan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Djohermansyah Djohan mengatakan, calon presiden dan calon wakil presiden semestinya menolak hadir saat diundang bertemu perangkat desa dalam acara yang kental nuansa politik praktis.
Hal ini ia sampaikan merespons acara "Silaturahmi Nasional Desa 2023" yang mempertemukan sejumlah organisasi perangkat desa yang mengatasnamakan Desa Bersatu dengan calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming.
"Pasangan yang mau menegakkan, yang mestinya hendaknya juga menegakkan pemilu beritegritas itu menolak hadir, mempelajari, menolak hadir. Kalau enggak kan berarti dia tidak menjaga pemilu berintegritas karena kepala desa tidak boleh berpolitik praktis," kata Djohan kepada Kompas.com, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Perangkat Desa Bertemu Cawapres Gibran, Pengamat: Pemerintah Masak Diam Saja?
Djohan menjelaskan, netralitas kepala dan perangkat desa wajib dijaga demi menghindari perpecahan di antara warga desa karena keberpihakan kepala desa ke salah satu calon.
"Kalau misalnya desa A dibawa ke capres B, desa B dibawa ke capres nomor sekian, beda-beda kan, itu kan menimbulkan pengaruh yang juga berbahaya kepada kerukunan keguyuban masyarakat," kata dia.
Djohan menuturkan, meski tidak ada pernyataan deklarasi dukungan, pertemuan Gibran dan Desa Bersatu jelas-jelas menunjukkan keberpihakan organisasi ke pasangan Prabowo-Gibran.
Sebab, acara tersebut hanya mengundang salah satu kandidat dari tiga pasangan calon yang menjadi peserta Pemilihan Presiden 2024.
Ia pun menilai dalih pihak Desa Bersatu yang mengaku hanya menyampaikan aspirasi kepala dan perangkat desa kepada Gibran tidak dapat diterima.
Baca juga: Sinyal Dukungan Perangkat Desa untuk Prabowo-Gibran di Tengah Larangan Berkampanye
"Aspirasi juga berlaku kepada capres yang lain dong, nah kenapa capres yg lain tidak didatangkan begitu secara terbuka, maka orang menjadi curiga kan," kata Djohan.
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah organisasi perangkat desa yang tergabung dalam Desa Bersatu memberikan sinyal dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sinyal itu terlihat ketika mereka menggelar acara bertajuk "Silaturahmi Nasional Desa 2023" di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (19/11/2023), yang dihadiri oleh Gibran.
Gibran pun didaulat untuk berpidato dalam acara tersebut, meski Wali Kota Solo itu tidak menyinggung soal dukung-mendukung dalam pidatonya yang cukup singkat.
"Ini tadi masukan-masukan aspirasi dari para pimpinan ketua-ketua organisasi desa sementara kami tampung dulu. Mungkin minggu depan kita jadwalkan ketemu saya ya Pak biar bisa kita detilkan lagi kita carikan solusi bersama-sama," kata Gibran, Minggu sore.
Koordinator Nasional Desa Bersatu Muhammad Asri Anas mengeklaim, tindakan para perangkat desa itu bukanlah bentuk kampanye.
Namun, ia tidak menutup peluang bahwa kepala desa, perangkat desa, dan anggota permusyawaratan desa bakal mengampanyekan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di balik layar.
Baca juga: Tanggapi Perangkat Desa Dukung Prabowo-Gibran, Puan: Laksanakan Pemilu dengan Jujur dan Netral