Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Dapat Laporan Kepala Daerah Diintimidasi Aparat, TPN: Ada Sedikit Berbau Ancaman

Kompas.com - 16/11/2023, 22:03 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berbicara mengenai laporan yang diterima calon presiden nomor urut 1 Ganjar Pranowo soal informasi bahwa kepala daerah diintimidasi aparat keamanan terkait Pemilu 2024.

Todung mengatakan, para kepala daerah itu pasti tidak akan mau mengaku bahwa mereka telah diintimidasi.

Akan tetapi, dia menegaskan, intimidasi yang dirasakan kepala daerah itu berbau ancaman.

Baca juga: Ganjar Janji Permudah Investasi demi Ciptakan Lapangan Kerja

Hal tersebut Todung sampaikan dalam program Satu Meja, seperti disiarkan Kompas TV, Kamis (16/11/2023).

"Ini juga cerita yang banyak kita baca dan dengar. Kepala daerah kan ada bupati, wali kota, gubernur, tentu itu tidak akan pernah diakui, tetapi cerita yang muncul, mungkin penekanan. Mungkin ada sedikit berbau ancaman," ujar Todung.

Hanya saja, Todung enggan membuat kesimpulan terkait dugaan intimidasi oleh aparat keamanan tersebut.

Todung pun mengatakan intimidasi-intimidasi seperti inilah yang bisa merusak demokrasi.

"Tapi saya tidak ingin menyimpulkan. Tapi intimidasi itu dirasakan dalam berbagai bentuk, dan inilah yang akan menederai demokrasi," kata dia.

Sebelumnya, calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengeklaim, timnya menerima aduan dari sejumlah kepala daerah yang mengaku diintimidasi oleh aparat keamanan terkait Pemilu 2024.

"Ya sudah ada-lah semua yang melapor dan kami tahu semua," kata Ganjar di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Prabu Revolusi Nilai Video Diduga ASN Boyolali Diminta Tidak Netral Sudah Di-setting untuk Serang Ganjar-Mahfud

Ganjar tidak menjelaskan secara terperinci mengenai bentuk intimidasi yang dialami oleh kepala daerah berdasarkan laporan yang diterima timnya.

Politikus PDI-P itu hanya menegaskan bahwa timnya sudah menerima laporan terkait hal itu.

"Sudah, benar (ada laporan)," kata Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini melanjutkan, tim pemenangannya sudah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengawasi potensi terjadinya ketidaknetralan aparat.


Selain tim pemenangan, partai politik pengusung Ganjar rencananya juga membentuk satgas dan platform untuk menerima aduan tersebut.

"Sekarang partai-partai kita juga minta untuk membuat sargas itu dan kita akan buat nanti semacam nomor atau platform untuk masyarakat bisa mengadu sehingga kita bisa fair," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com