Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ungkap Praktik Korupsi Pembentukan UU, Ada Pengusaha "Hitam" Titip Pasal

Kompas.com - 09/11/2023, 16:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan bahwa banyak praktik korupsi dalam pembentukan undang-undang.

Mahfud menuturkan, praktik curang itu bermodus kongkalikong antara pengusaha 'hitam' dengan lembaga legislatif untuk memasukkan pasal-pasal yang sesuai kepentingan mereka.

"Lembaga-lembaga negara kita itu di legislatif itu banyak korupsi dalam pembuatan undang-undang. Bagaimana caranya? Berkolusi dengan pengusaha-pengusaha hitam yang titip agar pasal-pasal tertentu masuk ke undang-undang," kata Mahfud di Jakarta Convention Center, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Dukungan dan Harapan Sang Adik kepada Mahfud MD yang Maju Jadi Cawapres

Selain memasukkan pasal tertentu, pemufakatan itu juga dilakukan untuk mengeluarkan pasal dari undang-undang, bahkan mencoretnya dengan melanggar prosedur.

Menurut Mahfud, hal itu merupakan salah satu bukti bahwa terjadi korupsi di tingkat elite Indonesia sebagaimana hasil riset Transparency International.

"Ada kolusi di atas, ada kolusi di pengadilan, saudara sudah tahu tuh banyak hakim agung, hakim di Mahkamah Konstitusi, kena tindakan hukum di pengadilan, banyak," ujar dia menambahkan.

Mahfud melanjutkan, bentuk korupsi lain di tingkat atas adalah praktik suap yang seolah menjadi keharusan apabila seseorang ingin berinvestasi di Indonesia.

Ia mengaku mendapat banyak keluhan dari investor terkait proses perizinan yang berbelit-belit dan seolah harus menggunakan uang 'pelicin'.

"Pak saya mau investasi ini harus nyogok, harus nyuap, kalau enggak suap, investasi kami enggak jalan, perusahaan kami mati. Tapi kalau nyuap kami ditangkap kalau ketauan," kata Mahfud menirukan keluhan yang ia terima.

Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa harus ada penegakan hukum ytanpa pandang bulu agar investor nyaman menanamkan modal di Indonesia.

Baca juga: Soal No Viral No Justice, Mahfud Klaim Ribuan Kasus Selesai meski Tak Viral

"Berarti di atas itu harus ada penegakkan hukum tanpa pandang bulu agar investor-investor nyaman, dunia usaha itu tidak digulingkan oleh kebijakan yang diubah-ubah, bertele-tele, dan tidak konsisten," ujar Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Kemenag Imbau Jemaah Haji Jaga Pakaian, Perilaku, dan Patuhi Aturan Lokal Saudi

Nasional
Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Polemik RUU Penyiaran, Komisi I DPR Minta Pemerintah Pertimbangkan Masukan Rakyat

Nasional
Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Jadi Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Petroleum ASEAN, Pertamina Dorong Kolaborasi untuk Ketahanan Energi

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Di Hadapan Jokowi, Kapolri Pilih Umbar Senyum Saat Ditanya Dugaan Penguntitan Jampidsus

Nasional
Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Penerapan SPBE Setjen DPR Diakui, Sekjen Indra: DPR Sudah di Jalur Benar

Nasional
Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Soal Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Komisi III DPR Minta Kejagung dan Polri Duduk Bersama

Nasional
Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Ketum PBNU Minta GP Ansor Belajar dari Jokowi

Nasional
Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Momen Hakim Agung Gazalba Saleh Melenggang Bebas dari Rutan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com