Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Sikap Politik dengan Jokowi, PDI-P Tidak Akan Tarik Menteri dari Kabinet

Kompas.com - 05/11/2023, 13:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto memastikan, partainya tidak akan menarik para menteri anggota Kabinet Indonesia Maju.

PDI-P tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga 2024.

Hasto menegaskan hal itu setelah memastikan bahwa PDI-P memiliki sikap politik yang berbeda dengan Presiden Jokowi pada Pemilu 2024.

Diketahui, Jokowi diduga kuat mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Itu memang komitmen dari PDI-P. Meskipun beliau sudah berubah, tapi tugas PDI-P untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan, sehingga kami mengawal Jokowi-Ma'ruf Amin satu kesatuan sampai menyelesaikan tugas pada akhir jabatannya," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (5/11/2023).

Baca juga: PDI-P Pastikan Tetap Dukung Pemerintahan Jokowi hingga Akhir meski Beda Sikap di Pilpres 2024

Politikus asal Yogyakarta ini mengatakan, para menteri dari PDI-P akan tetap bekerja dan memberikan yang terbaik bagi rakyat.

Menteri-menteri dari PDI-P juga dipastikan akan menjaga stabilitas politik pada Pemilu 2024.

"Ingat, Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin itu satu kesatuan. PDI-P tetap berjuang menjaga stabilitas politik pemerintahan. Maka, menteri-menteri dari PDI-P tetap menjalankan tugas bagi bangsa dan negara. Jauh dikedepankan dari sekadar manuver politik," kata Hasto.

Sebelumnya, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti menilai bahwa sikap politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi kini saling berseberangan.

Baca juga: Ketika Puan Nyatakan PDI-P Siap Hadapi Kawan Lama...

Dalam pandangan Ikrar, Jokowi jelas sudah memilih sikap yang berseberangan dengan Megawati, pemimpin PDI-P yang dianggap sudah mendukungnya sejak masih Wali Kota Solo hingga Presiden.

Hal itu dilihat dari langkah Jokowi yang tidak menemui Megawati setelah putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

"Kalau menurut saya, memang iya (berseberangan). Dan Jokowi kemarin habis pulang dari China dan Arab Saudi, kok kemudian enggak menjelaskan pada Bu Mega bahwa dia tidak lagi menjadi bagian dari PDI-P, dia mengajukan anaknya untuk menjadi calon wakil presiden dari partai lain," kata Ikrar dalam tayangan Gaspol! Kompas.com yang disiarkan di kanal YouTube Kompas.com pada Sabtu (4/11/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

KPK Sita 13 Lahan Milik Terpidana Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

Nasional
Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Baleg Bantah Kebut Revisi UU Kementerian Negara hingga UU TNI untuk Kepentingan Pemerintahan Prabowo

Nasional
Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Gerindra Siapkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Demokrat Beri 3 Catatan ke Pemerintah Terkait Program Tapera

Nasional
PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

PKB Keluarkan Rekomendasi Nama Bakal Calon Gubernur pada Akhir Juli

Nasional
PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

PDI-P Hadapi Masa Sulit Dianggap Momen Puan dan Prananda Asah Diri Buat Regenerasi

Nasional
Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Risma Minta Lansia Penerima Bantuan Renovasi Rumah Tak Ditagih Biaya Listrik

Nasional
Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Tak Bisa Selamanya Bergantung ke Megawati, PDI-P Mesti Mulai Proses Regenerasi

Nasional
Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Fraksi PDI-P Bakal Komunikasi dengan Fraksi Lain untuk Tolak Revisi UU MK

Nasional
Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Jaksa KPK Hadirkan Sahroni dan Indira Chunda Thita dalam Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Ketua MPR Setuju Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo

Nasional
Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Baznas Tegas Tolak Donasi Terkoneksi Israel, Dukung Boikot Global

Nasional
Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Kejagung Tegaskan Tak Ada Peningkatan Pengamanan Pasca Kasus Penguntitan Jampidsus

Nasional
Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan 'Single Persecution' dalam Kasus Korupsi

Ahli Sebut Jaksa Agung Bukan "Single Persecution" dalam Kasus Korupsi

Nasional
Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Sang Cucu Pernah Beri Pedangdut Nayunda 500 Dollar AS, Sumber Uang dari SYL-Indira Chunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com