JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dinilai belum menjadi waktu yang tepat bagi putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan, pilihan yang ideal bagi Gibran saat ini yaitu bersikap loyal kepada PDI-P, partai yang mengusungnya menjadi Wali Kota Solo.
“Saya pikir belum (waktunya Gibran jadi cawapres),” kata Jati saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Gibran Semestinya Bisa Menunjukkan Diri Bisa Tanpa Jokowi
Menurut Jati, karier Gibran di dunia politik belum lama. Anak pertama Jokowi itu juga disarankan agar membangun rekam jejaknya terlebih dahulu.
Jati memandang, saat ini akan lebih tepat bagi Gibran untuk fokus menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Solo hingga masa jabatannya habis.
“Nanti kembali pada evaluasi publik yang kira-kira akan menentukan langkah politik Gibran seperti apa,” ucap dia.
Di sisi lain, sentimen negatif terhadap Gibran juga muncul dan menguat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan seseorang dengan usia di bawah 40 tahun bisa menjadi capres atau cawapres selama pernah menjabat kepala daerah hasil pemilihan umum.
Putusan itu dianggap menjadi karpet merah bagi Gibran untuk maju menjadi Cawapres Prabowo Subianto dan memuat konflik kepentingan, mengingat Ketua MK Anwar Usman merupakan pamannya.
“Saya pantau linimasa sosmed memang demikian (sentimen negatif menguat),” ujar Jati.
Baca juga: Menerka Kisi-kisi Gerindra: Gibran Cawapres Prabowo, Bukan Erick Thohir
Loyalitas Gibran ke PDI-P tengah diuji seiring dengan momentum pemilihan bakal cawapres Prabowo.
Sejumlah pihak disebut mendorong Gibran menjadi pendamping Ketua Umum Partai Gerindra itu. Padahal, Prabowo merupakan kompetitor Ganjar Pranowo, bakal capres dari PDI-P.
Sementara itu, Gibran itu menyatakan dirinya tidak pernah mengajukan diri sebagai bakal cawapres.
Gibran mengaku dikejar-kejar oleh orang lain untuk menjadi cawapres dan diberitakan media massa.
"Sekali lagi, saya tidak pernah menawarkan diri (bakal cawapres). Orang lain yang mengejar, teman-teman media memberitakan," kata Gibran, saat ditemui di DPRD Solo, pada Rabu (18/10/2023).
Gibran mengeklaim tidak mengurus administrasi apa pun untuk keperluan Pilpres 2024.
Menurut Gibran, jika dirinya mengurus SKCK di kepolisian atau Pengadilan Negeri (PN) pasti akan diketahui publik.
Sementara itu, ia justru telah mendengar Erick Thohir membuat SKCK untuk keperluan Pilpres 2024.
"Sudah tadi siang (kabar Erick Thohir) ngurus SKCK. Pencalonan ketua-ketua yang berhak. Saya kalau mengurus (SKCK) pasti konanagan (ketahuan). PN atau Kepolisian, saya tidak mengurus apa-apa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.