Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: 2024 Belum Waktunya Gibran Ikut Pilpres

Kompas.com - 19/10/2023, 13:04 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dinilai belum menjadi waktu yang tepat bagi putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan, pilihan yang ideal bagi Gibran saat ini yaitu bersikap loyal kepada PDI-P, partai yang mengusungnya menjadi Wali Kota Solo.

“Saya pikir belum (waktunya Gibran jadi cawapres),” kata Jati saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Gibran Semestinya Bisa Menunjukkan Diri Bisa Tanpa Jokowi

Menurut Jati, karier Gibran di dunia politik belum lama. Anak pertama Jokowi itu juga disarankan agar membangun rekam jejaknya terlebih dahulu.

Jati memandang, saat ini akan lebih tepat bagi Gibran untuk fokus menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Solo hingga masa jabatannya habis.

“Nanti kembali pada evaluasi publik yang kira-kira akan menentukan langkah politik Gibran seperti apa,” ucap dia. 

Di sisi lain, sentimen negatif terhadap Gibran juga muncul dan menguat setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan seseorang dengan usia di bawah 40 tahun bisa menjadi capres atau cawapres selama pernah menjabat kepala daerah hasil pemilihan umum.

Putusan itu dianggap menjadi karpet merah bagi Gibran untuk maju menjadi Cawapres Prabowo Subianto dan memuat konflik kepentingan, mengingat Ketua MK Anwar Usman merupakan pamannya.

“Saya pantau linimasa sosmed memang demikian (sentimen negatif menguat),” ujar Jati.

Baca juga: Menerka Kisi-kisi Gerindra: Gibran Cawapres Prabowo, Bukan Erick Thohir

Loyalitas Gibran ke PDI-P tengah diuji seiring dengan momentum pemilihan bakal cawapres Prabowo.

Sejumlah pihak disebut mendorong Gibran menjadi pendamping Ketua Umum Partai Gerindra itu. Padahal, Prabowo merupakan kompetitor Ganjar Pranowo, bakal capres dari PDI-P.

Sementara itu, Gibran itu menyatakan dirinya tidak pernah mengajukan diri sebagai bakal cawapres.

Gibran mengaku dikejar-kejar oleh orang lain untuk menjadi cawapres dan diberitakan media massa.

"Sekali lagi, saya tidak pernah menawarkan diri (bakal cawapres). Orang lain yang mengejar, teman-teman media memberitakan," kata Gibran, saat ditemui di DPRD Solo, pada Rabu (18/10/2023).


Gibran mengeklaim tidak mengurus administrasi apa pun untuk keperluan Pilpres 2024.

Menurut Gibran, jika dirinya mengurus SKCK di kepolisian atau Pengadilan Negeri (PN) pasti akan diketahui publik.

Sementara itu, ia justru telah mendengar Erick Thohir membuat SKCK untuk keperluan Pilpres 2024.

"Sudah tadi siang (kabar Erick Thohir) ngurus SKCK. Pencalonan ketua-ketua yang berhak. Saya kalau mengurus (SKCK) pasti konanagan (ketahuan). PN atau Kepolisian, saya tidak mengurus apa-apa," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com