Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

TPK Dinilai Penting Tangani Stunting, dr Hasto: Kalau TPK Tidak Ada, Kita Semua Kacau

Kompas.com - 18/10/2023, 12:27 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (H.C) dr Hasto Wardoyo, Sp OG (K) mengatakan Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan kunci penting dalam penurunan stunting di Indonesia.

TPK, sebut dia, mampu melihat, mengamati, dan mengawal penanganan yang diberikan kepada keluarga berisiko stunting.

"Kalau TPK tidak ada, kita semua kacau,” kata dr Hasto melalui keterangan persnya, Rabu (18/10/2023)

Hal tersebut disampaikan Hasto saat membuka Kelas Tim Pendamping Keluarga yang Handal, berEmpati, dan bersahaBat (TPK Hebat) Seri V Tahun 2023 secara virtual. Acara ini diselenggarakan secara hybrid di Jakarta pada Selasa (17/10/2023).

dr Hasto mengatakan, anggota TPK sulit dicari, sehingga peran mereka memang benar-benar dibutuhkan.

Baca juga: Menkes Targetkan Jumlah Anak Stunting Turun 4 Persen pada Tahun Ini

“Kalau ketua TPPS, Satgas, Kepala BKKBN Provinsi, kemudian Direktur, atau saya sekalipun kepala BKKBN pusat ini tidak ada, maka cepat sekali mudah mencari gantinya. Tapi kalau TPK tidak ada maka luar biasa sulit untuk cari penggantinya," jelas dia.

"Itulah yang memaknai hidup kita, bukan yang menjadi bos, tetapi justru mereka yang paling ada di bawah dan paling dekat dengan masalahnya, dan itulah TPK. Jangan dinomorduakan untuk urusan terkait dengan TPK," imbuhnya.

Menurut dr Hasto, ada tiga tantangan berat dalam percepatan penurunan stunting. Pertama, mengubah mindset keluarga dan masyarakat dalam hal lingkungan yang bersih dan sehat. Kedua, terkait mindset pengasuhan pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Ia menjelaskan, mindset berikutnya adalah kesehatan reproduksi. Masyarakat tidak harus melengkapi nutrisi yang mahal tapi kurang mengandung omega 3, seperti ikan tuna, ikan salmon, atau daging sapi.

Baca juga: Kunjungi Posyandu di Bali, Wapres Senang karena Tak Ada Kasus Stunting

“Telur dan lele sudah cukup. Karena lele mengandung omega 3 sehingga cukup untuk ibu hamil dan anak-anak. Jadi kalau daging sapi mahal, pilih aja lele. Ingat, produk lokal harus diutamakan jangan mie terus. Ayo kita pakai karbohidrat lokal," ujar dr Hasto.

Perhatikan gizi seimbang

Kelas Tim Pendamping Keluarga yang Handal, berEmpati, dan bersahaBat (TPK Hebat) Seri V Tahun 2023.DOK. BKKBN Kelas Tim Pendamping Keluarga yang Handal, berEmpati, dan bersahaBat (TPK Hebat) Seri V Tahun 2023.

Sementara itu, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN dr Irma Ardiana, MAPS dalam laporannya mengatakan, Kelas TPK Hebat Seri V akan fokus beberapa hal, salah satunya pemantauan elsimil terhadap kelompok sasaran, khususnya bumil dan bufas.

“Kita juga akan mendapatkan pembekalan seperti apa teknik KIE yang efektif dan efisien. Agenda rutin kita di setiap TPK hebat selalu ada pembahasan tentang anjuran atau juga penyuluhan untuk gizi seimbang bagi seluruh kelompok sasaran dari pendampingan TPK," kata Irma.

Kemudian, Kelas TPK Hebat Seri V juga akan membahas informasi mengenai kondisi ideal untuk hamil sehat. Materi ini disampaikan oleh Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Marianus Mau Kuru.

Baca juga: Prevalensi Stunting Turun hingga 8,8 Persen, Begini Strategi TP-PKK Pulau Taliabu Maluku Utara

Dalam penjelasannya, Marianus mengatakan, usia ideal untuk hamil sehat adalah sebagai berikut:

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com