Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Desak Joe Biden Stop Kirim Tentara AS ke Israel, Minta Tolong ke PBB Jakarta

Kompas.com - 10/10/2023, 22:18 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah elemen buruh mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk segera menghentikan pengiriman tentara AS ke Israel, di mana pasukan yang dikirim itu bertujuan untuk membantu Israel melawan Hamas, Palestina.

Maka dari itu, buruh meminta tolong melalui perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia.

Adapun massa buruh menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PBB di Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023). Mereka merapat ke kantor PBB usai demo di depan gedung Kedutaan Besar (Kedubes) AS.

"Melalui Sekjen PBB, meminta Joe Biden Presiden Amerika Serikat untuk tidak melanjutkan pengiriman serdadu atau tentara Amerika ke Israel dan pengiriman kapal induk perang Amerika ke Israel karena ini akan memanaskan situasi Timur Tengah. Perang Timur Tengah antara Israel dan Palestina berbeda dengan perang Rusia-Ukraina," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat ditemui di lokasi.

 Baca juga: RI Minta Bantuan Filipina Evakuasi WNI di Wilayah Konflik Israel dan Palestina

Said menjelaskan, para buruh juga meminta agar PBB segera menggelar sidang umum dan sidang dewan keamanan.

Dia menekankan mereka hanya ingin perang antara Hamas dan Israel dihentikan.

"Partai Buruh anti perang, Partai Buruh anti eksploitasi, dan Partai Buruh anti kekerasan. Karena itu kami meminta PBB segera menggelar sidang umum dan sidang dewan keamanan menghentikan perang," tuturnya.

Said mengatakan, baik Hamas dan Israel tidak boleh saling menyerang satu sama lain.

Dia turut mendesak pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menghentikan perang Israel vs Hamas ini.

 Baca juga: Jokowi Minta Menlu Lindungi WNI di Daerah Konflik Hamas-Israel

"Pemerintah Indonesia harus berperan aktif ikut terlibat dalam pengerahan pasukan perdamaian. Dan Menteri Luar Negeri atas izin presiden memanggil Duta Besar Amerika untuk meminta pengertian. Pengiriman pasukan Amerika Serikat dan juga kapal induk masuk ke Timur Tengah itu tanpa izin sidang umum. Itu ilegal, harus dihentikan," imbuh Said.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menjanjikan dukungan sangat kuat untuk Israel yang baru menerima serangan dari kelompok Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Seorang pejabat senior pemerintahan Amerika Serikat menyebut, pembahasan tingkat tinggi antara para pejabat AS dan Israel mengenai bantuan militer telah berlangsung.

Biden menggambarkan serangan Hamas ke Israel sebagai tragedi yang mengerikan pada tingkat kemanusiaan.

Dia mengaku telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menggarisbawahi dukungannya.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Israel dalam menghadapi serangan teroris ini," kata Biden dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi dari Gedung Putih.

"Dalam pemerintahan saya, dukungan untuk keamanan Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan. Kami akan memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan warganya dan mereka dapat terus mempertahankan diri," tambahnya, dikutip dari AFP.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan kembali komitmen Washington, dengan mengatakan Departemen Pertahanan akan bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk memastikan Israel memiliki apa yang dibutuhkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com