Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Lengkap Kaesang Setelah Jadi Ketum PSI: Restu Jokowi dan Politik "Move On"

Kompas.com - 26/09/2023, 13:45 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep akhirnya didapuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Keputusan diambil pada Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Menggantikan Giring Ganesha, Kaesang kemudian menyampaikan pidato politiknya. Ia menyinggung beberapa hal, seperti restu Jokowi dan keinginan mewujudkan politik move on di PSI.

Baca juga: Pidato Lengkap Kaesang sebagai Ketum PSI, Singgung Peran Jokowi hingga Dukungan Pilpres 2024

Berikut isi lengkap pidatonya sebagai berikut:

Terima kasih yang amat sangat dalam pula, selain diterima sebagai anggota, saya pun didaulat menjadi nakhoda dalam bahtera bernama PSI.

Kalau disebut kapal besar, ya, tapi kita akan menuju ke sana. Saya yakin dan optimis arus dan gelombang akan berpihak kepada kita, anak muda.

Terima kasih juga atas kehadiran kalau di sini tertulisnya 137 organ relawan Pak Jokowi. Tapi tadi, saya diinfo katanya ada 200 sekarang ya? Sekali lagi, saya enggak di update.

Baca juga: Ujian Kaesang Pimpin PSI Baru Dimulai Usai Tak Lagi Menyandang Status Anak Presiden

Terima kasih karena semua sudah mengantarkan Pak Jokowi sebagai presiden dua periode dan masih setia bersama beliau sampai sekarang dan semoga selamanya.

Saya percaya, bahwa partai politik penting dalam pemilihan presiden, namun belum tentu kandidat tersebut menang tanpa ada dukungan dari relawan yang bergerak dengan ikhlas tanpa pamrih. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih yang banyak. Semoga ke depannya kita bisa berkolaborasi.

Terima kasih juga khususnya untuk istri tercinta, tanpa restu istri saya, saya tidak akan berdiri di sini. I love you so much.

Jadi sebelum saya memberi sambutana, saya ingin minta tepuk tangan yang meriah untuk dua ketua umum kita, Sis Grace dan Bro Giring. Dua orang yang berjasa dalam membangun pondasi PSI.

Dalam sambutan saya yang pertama ini, saya akan menyampaikan 1.500 poin penting. Jadi ini akan memakan waktu yang cukul lama, jadi sabar ya.

Ndak kok, cuma enam saja, hal-hal penting dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Pertama, banyak orang itu tanya, ngapain sih saya tuh masuk ke politik? Saya sadar banyak anak-anak muda yang pesimis dan sinis dengan politik, saya tidak bisa nyalahin mereka.

Betapa tidak, politik terlanjur diasosiasikan sebagai pusatnya berantem, fitnah, hoaks, korupsi, money politics dan sebagainya yang kaya gitu enggak usah ditepuk tanganin.

Baca juga: Airlangga: Kaesang Jadi Ketum PSI Bagus, Partainya Orang Muda

Tapi, izinkan saya melihat dari kacamata yang lain, kacamata optimisme, bahwa politik bila dilakukan secara benar oleh orang yang tepat maka politik akan menjadi sumber kebaikan dan kesejahteraan.

Terus terang, saya masuk politik itu ya salah satu inspirasinya ya bapak saya sendiri. kalau yel-yel Jokowi terus, saya enggak pidato lho.

Beliau ini orang yang sangat saya cintai dan sangat saya hormati, saya ingin mengikuti jejak beliau berpolitik untuk kebaikan. Kepada Bapak, saya ingin menyampaikan, izin saya mau menempuh jalan saya, Pak. Semoga Gusti Allah memberkahi jalan yang saya pilih ini.

Baca juga: Kaesang Jadi Ketum PSI, Cak Imin: Ada Presiden di Belakangnya, mesti Waspada

Sis dan bro, mas, dan mbak, teman seperjuangan, bapak saya yang kebetulan adalah Presiden Indonesia tentu saja bukan manusia yang sempurna. Beliau juga bahkan jauh dari kata sempurna. Apalagi, kalau saya spill kelakuan beliau sehari-hari di rumah. Ya bisa bahaya banget dan saya bakal kualat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Basuki-Raja Juli Antoni Jamin Pembangunan IKN Tetap Cepat

Jokowi Minta Basuki-Raja Juli Antoni Jamin Pembangunan IKN Tetap Cepat

Nasional
Basuki Sebut Rencana Jokowi Berkantor di IKN Tetap On Schedule Meski Kepala Otorita Mundur

Basuki Sebut Rencana Jokowi Berkantor di IKN Tetap On Schedule Meski Kepala Otorita Mundur

Nasional
Basuki Bantah Kepala Otorita IKN Mundur karena Upacara 17 Agustus

Basuki Bantah Kepala Otorita IKN Mundur karena Upacara 17 Agustus

Nasional
SYL Tilap Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan hingga 50 Persen

SYL Tilap Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan hingga 50 Persen

Nasional
Profil Bambang Susantono, 2 Tahun Jabat Kepala Otorita IKN

Profil Bambang Susantono, 2 Tahun Jabat Kepala Otorita IKN

Nasional
Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com