Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Diprediksi Tak Lolos Parlemen meski Kaesang Jadi Ketua Umum, kecuali...

Kompas.com - 26/09/2023, 10:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai, eksistensi putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, sebagai ketua umum di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak akan mengerek partai tersebut lolos ke Parlemen.

Hal ini menanggapi diangkatnya Kaesang menjadi ketua umum partai, usai baru saja menjadi anggota.

"Dengan sekuat tenaga apa pun, kalau hanya Kaesang yang bergerak, tidak akan bisa lolos ke Parlemen, kecuali kalau ada campur tangan kekuasaan yang mendorong itu," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/9/2023) malam.

Ia menuturkan, untuk membesarkan partai tersebut, perlu ada figur-figur yang berpengalaman dan paham dinamika politik di Indonesia.

Baca juga: Soal Kaesang Jadi Ketum PSI, Tsamara Amany: Saya Menanti Gebrakan Politiknya

Orang-orang di belakang layar ini, menurut Ujang, akan mampu mendorong elektabilitas PSI sehingga mampu melenggang ke DPR.

Sedangkan Kaesang tidak cukup berpengalaman untuk membesarkan partai.

"Kalau hanya mengandalkan Kaesang, tidak bisa. Perlu orang-orang hebat yang berpengalaman, yang perlu strategi jitu, punya figuritas kuat, punya leadership kuat di publik di mata masyarakat, sehingga tadi, itu akan mengangkat suara partai itu," ucap Ujang.

Lebih lanjut, Ujang mengaku tidak heran ketika putra bungsu Presiden Jokowi tersebut diangkat menjadi ketua umum setelah sehari menjadi anggota.

Sebab, menurut Ujang, Kaesang dikenal sebagai anak presiden.

"Kaesang itu membawa nama Jokowi, membawa nama ayahnya sebagai presiden. Jadi ke depan kalau tidak ada campur tangan kekuasaan, campur tangan ayahnya sebagai presiden, sulit untuk bisa mengangkat elektoral bagi PSI dari Kaesang," jelas dia.

Baca juga: Alasan PSI Tunjuk Kaesang Jadi Ketum meski Baru Jadi Kader

Sebelumnya diberitakan, Kaesang naik menjadi ketua umum partai pada Senin (25/9/2023).

Dalam pidatonya, Kaesang mengaku diledek dan dipertanyakan publik saat memutuskan untuk masuk ke partai kecil.

Orang-orang yang meledeknya itu bertanya-kenapa kenapa ia tidak bergabung ke partai besar yang sudah lolos ke DPR.

Kaesang lantas menjelaskan, ia justru lebih tertarik bergabung ke partai kecil. Dia bahkan berkomitmen untuk berjuang membuat PSI lolos ke DPR di tahun 2024.

"Karena PSI belum ada di DPR. Dan saya ingin berjuang bersama kawan-kawan semua di sini agar di 2024 PSI menjadi partai besar. Dan 2024 PSI akan ada di DPR RI," tutur Kaesang dalam pidato politik perdananya sebagai Ketua Umum PSI, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com