Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDIP: Rakernas PDIP IV Bakal Angkat Tema Kedaulatan Pangan

Kompas.com - 21/09/2023, 17:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP ke-4 yang berlangsung pada 29 September - 1 Oktober 2023 di Kemayoran, Jakarta, akan mengangkat tema kedaulatan pangan.

Sebab menurut Hasto, pangan menjadi lambang supremasi kepemimpinan suatu negara. Pangan kerap digunakan untuk menjamin kesejahteraan rakyat, bahkan sebagai alat perang.

Hal ini diungkapkan Hasto di Gedung Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University, Baranangsiang, Bogor, Kamis (21/9/2023).

Baca juga: PDI-P Buka Peluang Pertemukan Megawati dan Prabowo Bahas Pilpres 2024

"Oleh karena itulah dalam rangka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV, PDIP mengangkat tema kedaulatan pangan untuk kesejahteraan rakyat, dan subtema pangan lambang supremasi kepemimpinan negara pada dunia," kata Hasto, Kamis.

Hasto lantas mencontohkan pangan yang dijadikan lambang supremasi beberapa negara. India misalnya, berhenti mengekspor beras sejak 20 Juli 2023 untuk menurunkan harga beras di pasar domestik.

Ketentuan ini juga diikuti beberapa negara lain, termasuk Vietnam. Namun, Vietnam baru akan menerapkan penghentian ekspor beras keseluruhan pada tahun 2030.

Baca juga: Kaesang Disebut Gabung PSI, Djarot PDI-P: Ojo Kesusu dan Grusa-grusu

"Harga beras naik saat ini hampir 30 persen. Dan berbagai negosiasi karena gandum oleh Rusia dan Ukraina telah menjadi bagian alat hegemoni atau alat perang, padahal itu sangat bersentuhan dengan kemanusiaan," tutur Hasto.

Adapun untuk mencapai kedaulatan pangan, Hasto menyampaikan perlu diawali kajian besar dengan riset dan inovasi.

Terlebih, Indonesia dikaruniai menjadi negara yang kaya sumber daya alam dan sumber daya laut. Bila diseriusi, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi pusat produksi pangan dunia.

"Maka mengapa riset dan inovasi itu begitu penting. Kita bisa menjadi bangsa yang besar, bisa menjadi bangsa yang hebat, berdikari, berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri. Ini hanya mungkin apabila di hulu kita kuasai ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi," tutur Hasto.

Baca juga: Gibran dan Bobby Langgar UU Pemilu gara-gara Ajak Pilih Ganjar, PDI-P Serahkan ke Bawaslu

Lebih lanjut Hasto menyampaikan, PDIP menaruh perhatian besar pada kedaulatan pangan.

Menurut Hasto, hal ini tecermin ketika Ketua Umum PDIP dan Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, berpesan saat hendak mencalonkan Joko Widodo menjadi presiden untuk kedua kalinya.

Pesan Megawati ini berbeda dengan partai lain yang berbicara jatah kursi. Pesan ini pun menjadi alasan lahirnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Saya jadi saksi waktu itu Bu Mega mengatakan, 'Pak presiden, kami memutuskan akan mencalonkan Bapak kembali dan nanti kami hanya harapkan ada satu permintaan". 'Apa itu, Ibu?' kata presiden. 'Agar nanti dibentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional'," jelas Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com