Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Pengakuan Anies soal Gangguan dan Tekanan ke Para Pendukungnya...

Kompas.com - 21/09/2023, 14:32 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengungkapkan pihak-pihak yang mendukung atau bahkan baru sekadar ingin menyokongnya, mendapat tekanan. Anies menuding para penyokongnya itu ditekan dengan menggunakan alat negara.

Hanya saja, Anies mengaku tidak tahu siapa dalang yang memerintahkan untuk menekan pihak-pihak yang mau membantunya.

Menurutnya, orang-orang yang berupaya membantunya untuk memenangkan Pilpres 2024 malah dijegal.

Di sisi lain, pengamat mengingatkan bahwa semua orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk maju ke kontestasi pemilu.

Jangan sampai, salah satu peserta pemilu yang memiliki sumber daya yang lebih besar daripada calon lain memanfaatkan kekuasaannya itu.

Diperiksa

Anies Baswedan mengklaim tak ada pengusaha besar yang berani membantunya.

Sebab, beberapa yang berupaya memberikan bantuan untuk pemenangan Anies dijegal oleh alat negara.

“Buat catatan, yang membantu ukuran (pengusaha) yang menengah, yang besar-besar itu tidak ada yang mendekat, yang mendekati yang tengah-tengah ini semua,” ujar Anies dalam program Mata Najwa: 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Anies Ungkap Surya Paloh Dapat Tekanan Sejak Dukung Dirinya Jadi Capres

Ia menceritakan, pengusaha yang berniat memberikan bantuan bakal langsung mendapatkan pemeriksaan pajak.

Padahal, lanjut Anies, pengusaha tak memberikan bantuan secara langsung pada Anies. Namun, memberikan bantuan pada para relawannya untuk bergerak di akar rumput.

“Ada contoh (pengusaha) di Jawa Barat, (pengusaha) di Jawa Tengah membantu. Setelah selesai, katanya (pemeriksaan pajak) random, tapi sepuluh-sepuluhnya perusahaan miliknya semua diperiksa pajak,” tutur dia.

Anies lantas menuding alat negara memang dipakai untuk menjegal perjuangannya memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Anies Ungkap Surya Paloh Dapat Tekanan Sejak Dukung Dirinya Jadi Capres

Namun, ia enggan menyampaikan siapa pihak yang diduga memerintahkan berbagai lembaga negara untuk menjegalnya.

“Saya tidak tahu yang memerintahkan siapa, tapi fakta di lapangan seperti itu dan saya mau tanya pada diri saya sendiri dan kita, akankah kita membiarkan republik ini berada dalam rasa takut? Akankah kita membiarkan terasa kebebasan itu hilang? Saya rasa tidak,” imbuh dia.

Surya Paloh juga ditekan

Selain itu, Anies mengungkapkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mendapat tekanan sejak mendukungnya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com