Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemunculannya di Azan Maghrib, Ganjar Mengaku Tak Lakukan Politik Identitas

Kompas.com - 19/09/2023, 22:28 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-P Ganjar Pranowo angkat bicara soal kemunculannya pada tayangan Shalat Adzan di salah satu stasiun televisi swasta.

Hal itu disampaikan saat mengikuti program Mata Najwa: 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

“Kemudian dia (televisi swasta) mengajak saya, dan saya sampaikan, saya tidak punya sejarah politik identitas. Identitas saya adalah seperti ini dan kita melakukan hal yang biasa,” ujar Ganjar.

Ia mengaku memahami bahwa stasiun televisi swasta itu memiliki berbagai kepentingan ketika mengajaknya menjadi model pada tayangan adzan tersebut.

Baca juga: Catatan Etis Tebar Pesona Para Elite di Balik Video Azan Ganjar

Adapun, stasiun televisi itu milik Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang saat ini juga menjadi bagian dari koalisi pengusung Ganjar untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ganjar mengungkapkan, ia juga telah mempersiapkan berbagai program lain di stasiun televisi yang sama yang sebentar lagi mungkin bakal ditampilkan.

Tetapi, mantan Gubernur Jawa Tengah itu meminta konten yang akan dirilis mempertimbangkan masa kampanye bacapres dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Pada saat itu saya hanya mengingatkan, kalau nanti masuk pada wilayah kampanye tolong dipertimbangkan. Kecuali bukan wilayah kampanye silahkan anda pakai, itu akan terjadi,” papar dia.

Baca juga: Tak Temukan Pelanggaran, KPI Bolehkan TV Tetap Tayangkan Azan yang Tampilkan Ganjar

Di sisi lain, Ganjar menampik jika tayangan Adzan Maghrib itu adalah upayanya untuk menunjukkan citra sebagai figur yang relijius.

“Saya suka menunjukan diri saya sendiri, saya menunjukan saya suka lari, saya suka apa, saya komunikasi dengan masyarakat. Saya menunjukan sikap-sikap yang lebih jelas,” tutur dia.

“Sekali lagi, saya tidak ada dalam sejarah politik menggunakan politik identitas. Boleh dicek,” imbuh Ganjar.

Diketahui sempat terjadi pro dan kontra di masyarakat terkait munculnya Ganjar pada tayangan Shalat Maghrib di salah satu stasiun televisi swasta.

 

Namun, Komisi Penyiaran Indonesa (KPI) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyatakan tak melihat adanya pelanggaran dalam tayangan tersebut.

KPI beralasan, siaran adzan maghrib yang menampilkan figur publik tidak melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Sementara, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyatakan tak ada aturan kampanye yang dilanggar karena Ganjar belum didaftarkan sebagai bacapres ke KPU.

Meskipun, Ganjar sudah dideklarasikan oleh empat parpol pengusungnya yaitu PDI-P, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com