Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Megawati Pernah Jadi Relawan Tak Dibayar di Museum Nasional

Kompas.com - 19/09/2023, 19:06 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengungkapkan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri bernostalgia saat meninjau Museum Nasional Indonesia, Jakarta, yang sempat terbakar.

Hilmar mengatakan, Megawati mengenang ketika dirinya masih menjadi relawan di Museum Nasional pada tahun 1970-an lalu.

Awalnya, Hilmar mengatakan Megawati baru menghubungi pihaknya tadi siang, bahwa Mega ingin melihat kondisi Museum Nasional yang terbakar.

Hilmar menyebut Megawati fokus pada dampak kebakaran terhadap gedung dan koleksi di Museum Nasional.

Baca juga: Megawati Datangi Museum Nasional yang Kebakaran, Disambut Mendikbud Nadiem

"Karena Ibu ini punya memori pada tahun 80-an, pernah menjadi sukarelawan di sini untuk mengurusi koleksi. Jadi tadi Ibu bertanya mengenai koleksinya, kita banyak berdiskusi mengenai sejarah tentang tata kelola museum dan sebagainya," ujar Hilmar saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Selain itu, Megawati memberi arahan agar koleksi di Museum Nasional harus ditelusuri sejarahnya dan dinarasikan dengan baik supaya bisa menjadi sumber belajar.

Lalu, Mendikbud Nadiem Makarim yang mendampingi langsung merespons Megawati. Nadiem memberi penjelasan kepada Megawati mengenai langkah-langkah yang sedang dilakukan terkait kebakaran Museum Nasional ini.

Menurut Hilmar, Megawati menyambut baik penjelasan Nadiem. Terlebih, polisi juga sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran.

Baca juga: Kilah Ganjar Saat Dicecar Mahasiswa UI soal Petugas Partai atau Boneka Megawati...

Dia mengklaim Megawati memaklumi belum adanya kesimpulan mengenai penyebab kebakaran karena penyelidikan masih berlangsung.

"Tadi melihat teman-teman yang sedang bekerja mengevakuasi koleksi yang terdampak. Dan saya kira tadi sudah diumumkan yang sebelumnya ada 817 koleksi yang terdampak. Dan saat ini sedang dalam proses untuk retrieval, jadi mengambil itu dari ruangan yang terdampak. Itu kurang lebih," ucap dia.

Hilmar mengatakan, saat bernostalgia, koleksi di Museum Nasional yang masih Megawati ingat persis adalah keramik dari berbagai Dinasti China maupun Vietnam.

Kemudian, kata dia, Megawati juga mengenang kurator yang memimpin tim relawannya yang sudah meninggal pada tahun 2003 lalu.

Baca juga: Megawati Minta Nadiem Perbaiki Fasilitas Keamanan Museum Nasional

"Jadi beliau sangat nostalgik, mengingat kembali waktu itu sukarela tidak dibayar bersama Ibu Abidin dari apotik tunggal. Panjang jadi Ibu ya bercerita pengalaman masa lalu," kata Hilmar.

Sementara itu, Hilmar menegaskan pengalaman Megawati ini harus menjadi inspirasi bagi mereka semua.

Dia mengatakan semua pihak harus bergotong royong dalam situasi musibah seperti saat ini.

"Semua unsur harus terlibat. Tidak boleh melihat ada kepentingan A, B, C, dan betul-betul mau bekerja untuk Indonesia," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com