Hilmar mengatakan, Megawati mengenang ketika dirinya masih menjadi relawan di Museum Nasional pada tahun 1970-an lalu.
Awalnya, Hilmar mengatakan Megawati baru menghubungi pihaknya tadi siang, bahwa Mega ingin melihat kondisi Museum Nasional yang terbakar.
Hilmar menyebut Megawati fokus pada dampak kebakaran terhadap gedung dan koleksi di Museum Nasional.
"Karena Ibu ini punya memori pada tahun 80-an, pernah menjadi sukarelawan di sini untuk mengurusi koleksi. Jadi tadi Ibu bertanya mengenai koleksinya, kita banyak berdiskusi mengenai sejarah tentang tata kelola museum dan sebagainya," ujar Hilmar saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Selain itu, Megawati memberi arahan agar koleksi di Museum Nasional harus ditelusuri sejarahnya dan dinarasikan dengan baik supaya bisa menjadi sumber belajar.
Lalu, Mendikbud Nadiem Makarim yang mendampingi langsung merespons Megawati. Nadiem memberi penjelasan kepada Megawati mengenai langkah-langkah yang sedang dilakukan terkait kebakaran Museum Nasional ini.
Menurut Hilmar, Megawati menyambut baik penjelasan Nadiem. Terlebih, polisi juga sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran.
Dia mengklaim Megawati memaklumi belum adanya kesimpulan mengenai penyebab kebakaran karena penyelidikan masih berlangsung.
"Tadi melihat teman-teman yang sedang bekerja mengevakuasi koleksi yang terdampak. Dan saya kira tadi sudah diumumkan yang sebelumnya ada 817 koleksi yang terdampak. Dan saat ini sedang dalam proses untuk retrieval, jadi mengambil itu dari ruangan yang terdampak. Itu kurang lebih," ucap dia.
Hilmar mengatakan, saat bernostalgia, koleksi di Museum Nasional yang masih Megawati ingat persis adalah keramik dari berbagai Dinasti China maupun Vietnam.
Kemudian, kata dia, Megawati juga mengenang kurator yang memimpin tim relawannya yang sudah meninggal pada tahun 2003 lalu.
Sementara itu, Hilmar menegaskan pengalaman Megawati ini harus menjadi inspirasi bagi mereka semua.
Dia mengatakan semua pihak harus bergotong royong dalam situasi musibah seperti saat ini.
"Semua unsur harus terlibat. Tidak boleh melihat ada kepentingan A, B, C, dan betul-betul mau bekerja untuk Indonesia," imbuh dia.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/19/19065921/kenangan-megawati-pernah-jadi-relawan-tak-dibayar-di-museum-nasional