Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Khawatir Duet Anies-Cak Imin Gerus Suara di Jatim, PDI-P: Masing-masing Punya Strategi

Kompas.com - 08/09/2023, 07:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Masinton Pasaribu mengaku tidak khawatir suara untuk memenangkan bakal calon presiden (capres) PDI-P Ganjar Pranowo di Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan tergerus karena pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendeklarasikan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal capres dan calon wakil presiden (cawapres).

Menurut Masinton, PDI-P menghormati jika memang komposisi pasangan calon (paslon) tersebut untuk mencari suara di Provinsi Jatim. Hal Itu dianggap sebagai bagian strategi partai politik.

"Apa yang ditakuti? Namanya nyalon, kok takut? Iya kan? Masing-masing kan punya strategi, ya kami pun punya strategi. Enggak lah, deklarasi di mana juga kami enggak khawatir," kata Masinton ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Soal Pernyataan Ridwan Kamil, Politikus PDI-P: Kita Tunggu Lah Breaking News

Ia meyakini bahwa PDI-P akan fokus menyasar suara pada seluruh wilayah di Indonesia, tidak pada salah satu provinsi tertentu.

Menurutnya, semua provinsi sama kuat dan penting dalam mewujudkan kemenangan Pilpres 2024.

"Jadi kita konsentrasinya ke seluruh Republik Indonesia, baik Jawa maupun luar Jawa," ujar Masintin.

Ia lantas ditanya soal pertemuan bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid kemarin.

Masinton mengatakan, tidak khawatir pertemuan itu dalam rangka Prabowo menyasar suara provinsi Jawa Timur maupun suara warga Nahdlatul Ulama (NU).

Apalagi, Masinton mengungkapkan, Ganjar sudah terlebih dulu menemui Yenny Wahid di kediamannya, Jakarta Selatan.

Baca juga: Koalisi Perubahan Yakin Akar Rumput NU Akan Dukung Anies-Cak Imin

Tak hanya bertemu Yenny Wahid, Ganjar juga dipastikan akan bertemu seluruh masyarakat Jawa Timur untuk strategi pemenangan.

"Yang pasti nanti ketemu lah tokoh-tokoh di sana, ketemu tokoh, di bawahnya juga ketemu masyarakat, ya pasti dilakukan," kata anggota Komisi XI DPR ini.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin cukup potensial untuk bertarung pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Kehadiran Muhaimin Iskandar yang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke kubu Anies Baswedan dinilai hendak menyasar suara pemilih kelompok warga NU atau Nahdliyyin.

"Hadirnya PKB di kubu Anies Baswedan ini cukup potensial, karena PKB adalah partai terbesar kelompok Nahdliyin, dengan basis di Jawa Timur, sebagian lainnya di Jateng (Jawa Tengah)," kata Dedi kepada Kompas.com pada 1 September 2023.

Baca juga: Koalisi Perubahan Yakin Anies-Cak Imin Tetap Dapat Dukungan Suara NU, meskipun...

Dedi lantas menangkap peluang duet ini bisa saja menggerus kekuatan PDI-P di Jawa Tengah yang mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Kendati demikian, ia juga meragukan duet Anis-Cak Imin jika tanpa diperkuat dengan Partai Demokrat.

Sebab, Partai Demokrat dinilai memiliki porsi suara yang juga besar di Provinsi Jawa Timur.

"Di Jawa Timur Demokrat juga miliki porsi besar, akan sangat kuat (duet Anies-Cak Imin) jika Demokrat tetap berada di barisan," ujar Dedi.

Baca juga: Menebak Langkah Megawati untuk Ganjar dan PDI-P Setelah Deklarasi Anies-Muhaimin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Khofifah Dilaporkan ke KPK Terkait Proyek Kemensos

Duduk Perkara Khofifah Dilaporkan ke KPK Terkait Proyek Kemensos

Nasional
KPK Raih WTP Lagi, Klaim Selamatkan Uang Negara Rp 114,8 Triliun

KPK Raih WTP Lagi, Klaim Selamatkan Uang Negara Rp 114,8 Triliun

Nasional
Suara Pemilih Wafat Dipakai, 2 TPS di Sintang Pemilu Ulang

Suara Pemilih Wafat Dipakai, 2 TPS di Sintang Pemilu Ulang

Nasional
Melihat Respons NU dan Muhammadiyah soal Konsesi Tambang

Melihat Respons NU dan Muhammadiyah soal Konsesi Tambang

Nasional
'Drone' Ditembak Jatuh Usai Mengitari Kejagung, DPR Minta Tak Berasumsi, tetapi Diselidiki

"Drone" Ditembak Jatuh Usai Mengitari Kejagung, DPR Minta Tak Berasumsi, tetapi Diselidiki

Nasional
Jawaban Ridwan Kamil soal Kepastian Maju pada Pilkada Jakarta 2024...

Jawaban Ridwan Kamil soal Kepastian Maju pada Pilkada Jakarta 2024...

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Akan Laksanakan Murur di Muzdalifah

55.000 Jemaah Haji Indonesia Akan Laksanakan Murur di Muzdalifah

Nasional
Bertemu Prabowo, Ridwan Kamil: Bahas IKN, Enggak Spesifik Urusan Pilkada

Bertemu Prabowo, Ridwan Kamil: Bahas IKN, Enggak Spesifik Urusan Pilkada

Nasional
Soal Percepatan Transisi Energi, Dirut PLN Beberkan Program ARED dan Green Enabling Transmission Line

Soal Percepatan Transisi Energi, Dirut PLN Beberkan Program ARED dan Green Enabling Transmission Line

Nasional
Wapres Luncurkan Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua

Wapres Luncurkan Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua

Nasional
Jubir Penindakan KPK Diganti, Nawawi: Penyegaran

Jubir Penindakan KPK Diganti, Nawawi: Penyegaran

Nasional
KPK Ganti Juru Bicara Penindakan Ali Fikri

KPK Ganti Juru Bicara Penindakan Ali Fikri

Nasional
MKD Akan Verifikasi Laporan terhadap Bamsoet soal Pernyataan Amendemen UUD 1945

MKD Akan Verifikasi Laporan terhadap Bamsoet soal Pernyataan Amendemen UUD 1945

Nasional
Kunjungi Permukiman Nelayan Malawei, Wapres Pastikan Pembangunan Rumah Berlanjut

Kunjungi Permukiman Nelayan Malawei, Wapres Pastikan Pembangunan Rumah Berlanjut

Nasional
Wakil Ketua KPK Sebut Revisi UU KPK Hanya Tambal Sulam jika Presiden Tak Berkomitmen Berantas Korupsi

Wakil Ketua KPK Sebut Revisi UU KPK Hanya Tambal Sulam jika Presiden Tak Berkomitmen Berantas Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com