JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi menyatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China pada Rabu (9/8/2023), menghasilkan kesepakatan kerja sama yang tertuang di dalam enam dokumen.
Sebanyak dua dokumen di antaranya diadopsi dalam KTT. Sedangkan empat dokumen lainnya dicatat dalam pertemuan.
"KTT ASEAN-China menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama di berbagai sektor yang tertuang dalam enam dokumen. Dua dokumen diadopsi," kata Retno saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Asia Tenggara pada Hari Kedua KTT ASEAN
Adapun dua dokumen yang diadopsi adalah ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on AOIP dan ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultur Cooperation.
ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on AOIP berisi kesepakatan untuk mendorong kerja sama konkret implementasi AOIP, antara lain di bidang maritim, transisi energi, infrastruktur, smart cities, e-commerce, dan UMKM.
Retno menyatakan, melakukan kerja sama AOIP dengan China bukan proses yang mudah.
"Ini proses yang bertahap melalui komunikasi, lewat pembicaraan dengan mereka dan pada akhirnya kita menyepakati kerja sama antara ASEAN-China dalam konteks implementasi AOIP," ucap Retno.
Baca juga: PM Jepang Undang Pemimpin ASEAN ke Tokyo pada Desember 2023
Sementara itu, ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation berisi kesepakatan kerja sama yang menjadikan pertanian sebagai new growth engine untuk membangun ketahanan pangan.
Sedangkan, empat dokumen yang dicatat dalam pertemuan, yaitu ASEAN-China Action Plan on Green Agricultural Development, dan ASEAN-China Joint Initiative on Enhancing Cooperation on E-Commerce.
Lalu, Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea, serta Joint Initiative on Advancing the China-ASEAN Science, Technology and Innovation Enhancing Program.
Baca juga: Jokowi Sebut ASEAN Plus Three Motor Pertumbuhan di Kawasan, tapi Tak Boleh Cepat Puas
ASEAN-China Action Plan on Green Agricultural Development, bertujuan untuk meningkatkan nilai kompetitif produk-produk pertanian ASEAN di tengah rantai pasok global.
Adapun ASEAN-China Joint Initiative on Enhancing Cooperation on E-Commerce bertujuan mendorong kerja sama e-commerce untuk memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kesenjangan pembangunan kawasan.
Sedangkan Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea bertujuan untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Code of Conduct (COC) dengan hasil yang efektif dan substantif.
"Joint Initiative on Advancing the China-ASEAN Science, Technology and Innovation Enhancing Program, yang bertujuan memperkuat kerja sama transfer teknologi dan riset bersama untuk isu-isu strategis seperti Industry 4.0, infrastruktur digital, dan energi bersih," jelas Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.