JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi mengatakan, Jepang telah menyatakan komitmen pendanaan senilai 100 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,52 triliun (kurs Rp 15.200/dollar AS) untuk dukung implementasi ASEAN Outlook on The Indo Pacific (AOIP).
Komitmen tersebut disampaikan Jepang dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang ke-26 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
"Jepang menyampaikan komitmen pendanaan 100 juta dollar AS, untuk mendukung implementasi AOIP melalui Japan ASEAN Integration Fund (JAIF) 3.0," kata Retno di sela-sela KTT ASEAN ke-43 di Jakarta.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Asia Tenggara pada Hari Kedua KTT ASEAN
Retno menyampaikan, Jepang juga meluncurkan Comprehensive Connectivity Initiative saat bicara di ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) hari ini, yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.
Selain itu, para pemimpin di dalam KTT juga sepakat untuk melakukan KTT peringatan 50 tahun kerja sama ASEAN-Jepang yang akan diselenggarakan pada bulan Desember di Tokyo tahun ini.
"Para leaders sepakat secara resmi membentuk kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Jepang yang tertuang dalam joint statement on the establishment of the ASEAN-Japan Comprehensive Strategic Partnership," katanya
"Dan joint statement ini diadopsi di dalam KTT ASEAN-Jepang hari ini," beber Retno.
Lebih lanjut, para pemimpin juga menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif di kawasan, khususnya di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan.
Pertemuan pun sepakat mendorong kerja sama pembangunan, infrastruktur hijau, konektivitas, transisi energi, dan ekonomi digital.
Di kesempatan berbeda, PM Jepang Fumio Kishida menyampaikan, Jepang akan mendorong kerja sama untuk memperkuat konektivitas di enam bidang.
Enam bidang itu, adalah infrastruktur transportasi, konektivitas digital, kerja sama maritim, ketahanan rantai pasok, konektivitas listrik, dan konektivitas antara manusia dan pengetahuan.
Dalam kerja sama di bidang infrastruktur, misalnya, Jepang akan memfasilitasi arus orang dan barang antar negara ASEAN dengan mengembangkan pelabuhan, jalan raya, rel kereta api, dan bandara.
Proyek yang dilaksanakan oleh Jepang diperluas hingga bernilai 2,8 triliun yen.
Baca juga: Terjebak Macet Imbas Rekayasa Lalin KTT ASEAN, Risna Pilih Jalan Kaki Sejauh 2 Km ke Kantor
"Selain kerja sama infrastruktur keras, kami juga mendorong kerja sama infrastruktur lunak melalui kerja sama teknis, dan terus menyediakan teknologi dan pengetahuan Jepang," kata Fumio dalam AIPF, hari ini.
Sebagai informasi, AOIP merupakan sebuah upaya untuk menjaga stabilitas kawasan di Indo-Pasifik dan negara-negara anggota ASEAN.
Adapun kerja sama ekonomi dalam AIPF merupakan implementasi dari ASEAN Outlook on Indo Pacific, untuk mengubah rivalitas di kawasan menjadi kerja sama positif yang saling menguntungkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.